Jakarta, Aktual.co —   Pencalonan Direktur Utama (Dirut) Pertamina menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan. Wakil Ketua Kadin bagian Perdagangan, Chris Kanter mengatakan pihaknya akan mendukung siapapun calon Dirut Pertamina yang baru. Namun, menurutnya dirut Pertamina haruslah seseorang yang memiliki kompetensi di sektor migas.

“Saya mendukung siapapun calon Dirut Pertamina yang baru. Kriteria yang jelas untuk pemimpin perusahaan minyak sebesar Pertamina haruslah orang yang berkompeten di bidangnya, minyak dan gas,” ujar Chris di Hotel Mandarin Oriental Jakarta, Rabu (12/11).

Lebih lanjut Chris menjelaskan tentang pemilihan Dirut yang terkesan tertutup, dirinya enggan memberikan komentar.

“Pokoknya mau itu proper test nya terbuka atau tertutup urusan pemerintah. Yang penting, Dirutnya kompeten dan bisa bertanggung jawab. Untuk nama calonnya siapa saya ngga tahu tuh,” pungkasnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Aktual.co, nama-nama calon Dirut Pertamina dari eksternal yang sedang menjalani Fit and Proper di PT DDI adalah Budi Sadikin (Dirut Bank Mandiri), Sunarso, (Direksi Bank Mandiri), Zulkifli Zaini (Mantan Dirut Bank Mandiri), Fahmi Muhtar (Mantan Dirut PLN), Dwi Sucipto, (Dirut Semen Indonesia), dan Rinaldi Firmansyah (Mantan Dirut Telkom).

Menurut Direktur Eksekutif Energy Watch Ferdinand Hutahaean, Rinaldi  adalah orang yang bermasalah pada saat menjadi Dirut Telkom terkait kasus Pengadaan Internet Kecamatan. Dimana pada saat itu ia bersama dengan Arief Yahya yang sekarang sudah jadi menteri, keduanya tidak mampu menyelesaikan pekerjaan internet kecamatan.

Lain halnya dengan Menteri BUMN Rini Soemarno, ketika dikonfirmasi bahwa sejumlah kalangan mempertanyakan sosok Rinaldi Firmansyah menjadi Kandidat Dirut Pertamina, dirinya menjawab bahwa yang diutamakan adalah kemampuan sebagai pemimpin, bukan kemampuan teknis.

“Yah kan nanti dianalisa total, dilihat minimal yang utamanya adalah kemampuannya sebagai pemimpin. Tehnikalnya atau kemampuan teknisnya itu bisa di dapat, tapi kemampuan memimpin dan integrasi itu sangat penting,” ujar Rini.

Rini menegaskan, analisa utama adalah keberanian untuk melakukan perubahan, integrasinya bersih atau tidak, kemampuannya memimpin serta karakter nasionalis yang berarti harus memikirkan kepentingan bangsa.

“Kalau teknis itu bisa dibeli,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka