Jakarta, Aktual.com — Presiden Joko Widodo diminta untuk meresmikan Indonesia Convention Exhibiton di Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, Banten, awal Agustus yang merupakan “venue” terbesar kedua se-Asia.
“Dalam pertemuan tadi, kami mengundang Presiden pada 4 Agustus meresmikan sebuah ‘venue’ kebanggaan Indonesia,” kata Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bek) Triawan Munaf usai mendampingi Presiden menemui Panitia Acara Rembuk Kreatif Nasional di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (24/7).
Menurut Triawan, ICE yang dimiliki Grup Kompas dan Sinar Mas ini merupakan tempat “Convention dan exhibition” memiliki luas 117.257 meter persegi atau hanya kalah besar dengan Tokyo Big Sight yang memiliki luas 230.873 meter persegi.
Dia mengungkapkan ICE yang memiliki 10 hall dan 24 ruang rapat ini sangat dibutuhkan Indonesia, terutama pengembangan ekonomi kreatif.
“Venue ini yang sangat kita butuhkan, terutama ekonomi kreatif, dimana kita membutuhkan ‘market place’, membutuhkan promosi, baik untuk memarkan karya anak bangsa,” katanya.
Triawan mengungkapkan bahwa selama ini berbagai kegiatan promosi terlalu berkonsentrasi di Jakarta sehingga pameran-pameran itu sangat menyebabkan kemacetan di Jakarta.
“Sekarang venue-venue besar harus di luar kota yang dilengkapi dengan transportasi yang memadai sehingga bisa disentralisasi dari kota Jakarta, kata Triawan.
Dalam peresmian tersebut, Dia juga mengatakan presiden juga dijadwalkan akan melakukan dialog langsung dengan sekitar 100-150 pelaku ekonomi kreatif serta membuka acara “Investors meet Investor”.
“Selama ini inovator jauh dari investor, ada jarak. Sekarang kita akan mempertemukan mereka di venue ini. Pada saat yang sama kita juga akan memproklamirkan kegiatan Badan Ekonomi Kreatif yang kelembagaannya baru saja selesai,” katanya.
Menkominfo Rudiantara, saat mendamping Triawan, mengatakan ekonomi ke depan adalah ekonomi digital, dimana e-commerce itu akan berkembang di Indonesia.
“Nanti di sana akan banyak startup company maupun UKM maupun yang sudah establish dari sisi e-commerce. Ini juga merupakan ajang pertemuan antara inventor startup company dengan investor,” kata Rudiantara.
Dia juga mengatakan bahwa dalam ajang ini juga akan ditampilkan aplikasi karya anak bangsa seperti messaging system maupun media sosial.
Sedangkan dari sisi Makro, lanjut Rudantara, Presiden menyampaikan bahwa ekonomi di dunia ini pertama ekonomi pertanian, kemudian ekonomi industri ratusan tahun. Sekarang sudah beralih lagi ke ekonomi kreatif dan ekonomi digital.
“Inilah yang harus kita siapkan. Di situlah peran Badan Ekonomi Kreatif menggalang itu semua agar ada di Indonesia,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh: