Jakarta, Aktual.com — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Juli 2015 sebesar 0,93 persen. Inflasi tersebut lebih tinggi 0,39 dibandingkan bulan lalu (0,54 persen).

Ketua BPS, Suryamin mengatakan terdapat sembilan penyebab utama inflasi Juli 2015. Dan yang paling besar yaitu tarif angkutan udara yang mengalami kenaikkan hingga 24,24 persen, dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,2 persen.

“Penyebab kenaikan harga tersebut lantaran terjadi lebaran lalu arus mudik dan arus balik yang bertepatan pada satu bulan,” ujar Suryamin di Jakarta, Senin (3/8).

Kedua, tarif angkutan antarkota naik 11,8 persen dengan andil terhadap inflasi 0,1 persen. Ketiga, harga ikan segar naik 3,05 persen dengan andil 0,09 persen.

“Ikan segar ini karena pengaruh cuaca yang kurang baik sehingga pasokannya kurang, kata dia.

Keempat, daging ayam ras mengalami kenaikkan harga 6,19 persen dengan andil terhadap inflasi 0,08 persen. Kelima, cabai merah yang mengalami kenaikkan harga 14,36 persen dengan andil 0,08 persen.

Keenam, beras dengan andil 0,03 persen lantaran berkurang pasokan dan panen raya habis. Ketujuh, daging sapi dengan kenaikkan harga 4,76 persen dan andil 0,03 persen.

Kedelapan, cabai rawit yang mengalami kenaikan harga 30,16 persen dengan andilnya 0,03 persen. Kesembilan, tarif kereta api yang mengalami kenaikkan 6,94 persen dengan andil inflasi 0,02 persen.

“Untuk cabai rawit ini memang sudah selesai masa panennya jadi kenaikkan harganya memang cukup tinggi,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: