Jakarta, Aktual.com — Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek) memberikan pembinaan terhadap 243 perguruan tinggi non aktif, lantaran melanggaran aturan izin penyelenggaraan pendidikan.
Menristek Muhammad Natsir mengatakan pembinaana terhadap 243 perguruan tinggi non aktif dengan mengkarantina tujuan menjadikan lembaga pendidikan itu lebih baik.
“Setelah PT-PT itu masuk karantina, maka saya lakukan pembinaan secara full supaya lebih baik. Satu persatu itu nanti saya seleksi,” ujar dia usai menghadiir pengukuhan Profesor Widyo Pramono sebagai guru besar dosen tidak tetap Universitas Diponegoro di gedung Rektorat setempat, Sabtu (3/10).
Dari 243 PT non aktif, kata dia, tersebar di seluruh Indonesia. Dari mulai Sumatera hingga Irian Jaya.
Ia menyebut pelanggaran PT akan dibenahi. Proses karantina dengan maksud untuk melihat permasalahannya.Menurutnya, tindakan demikian dilakukan sebagai respon pemerintah atas celah yang sempat heboh dalam dunia pendiidkan di Indonesia.
“Ini memang tidak pernah diperhatikan pada pemerintahan sebelumnya. Ini yang harus kita jaga betul supaya mutu pendidikan Indonesia makin baik,” tegas dia.
Saat ini, Kemenristek menyoroti jual beli ijazah yang dilakukan PT. Beberapa kasus serrupa terjadi di Jakarta, Bali dan Medan telah diproses hukum. Ia mengaku tidak segan-segan memproses kasus jual beli ijazah hingga ke ranah hukum.
Sementara para mahasiswa PT nonaktif, Nasir mengaku tetap memperhatikan dan melindungi mereka dengan menyeleksi terlebih dahulu, apakah mahasiswa mengikuti pembelajaran atau tidak.
“Tetapi kalau tidak melalui proses yg benar, ini yg harus kita hentikan,”terangnya.
Kedepan, guna mencegah tidak berimbangnya rasio dosen dan mahasiswa, Nasir telah mengeluarkan peraturan menteri nomor 26 tahun 2015. Seperti diketahui, banyak PT beralasan jumlah dosen dan mahasiswa tidak sepadan karena beberapa dosen berasal dari pensiunan.
“Jadi sudah tidak ada alasan lagi, karena jumlah dosen yg terbatas, rasio yg tidak sesuai,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby