Ada sekitar 370 Kepala Keluarga (KK) yang masih bertahan di lokasi penggusuran. Mereka juga bahu membahu merapikan musholla sebagai sarana ibadah warga, meskipun di sekitar lokasi masih berdiri dengan kokoh Masjid Luar Batang.

Jakarta, Aktual.com – Beredar kabar telah terjadi bentrokan terhadap warga Kampung Luar Batang pada Selasa (5/7) malam. Bentrokan tersebut menyebabkan satu orang bernama Rizal meregang nyawa serta dua orang luka berat akibat senjata tajam.

Kejadian itu dibenarkan oleh tokoh masyarakat Luar Batang, Daeng Mansur Amin, “Itu benar,” kata dia saat dikonfirmasi oleh Aktual.com, Kampung Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (7/7).

Namun, Mansur tidak ingin membeberkan lebih jauh mengenai kronologis kejadian tersebut. Ia mengatakan bahwa saat ini pihak Aliansi Masyarakat Jakarta Utara (AMJU) yang dikoordinasikan oleh Jamran tengah mengumpulkan data valid atas kejadian tersebut.

“Kita masih mengumpulkan data sama Jamran biar gak simpang siur,” kata dia.

“Biar tidak merembet kemana-mana gak bikin semakin ricuh,” sambungnya menjelaskan.

Jamran sendiri saat dihubungi, belum bisa memastikan kapan akan membuat pernyataan. Ia hanya berjanji akan memberikan kabar usai melengkapai data.

“Nanti kalau data sudah lengkap saya kabari,” tulis pesan singkatnya.

Tak puas akan hal tersebut, Aktual.com pun mengubungi Kapolres Jakarta Utara, Kombes Pol Daniel Boly Tifaona. Dari keterangannya, Rizal tewas di perbatasan Kampung Luar Batang dan Kampung Muara Baru.

“Kejadiannya di perbatasan Luar Batang dan Muara Baru, Penjaringan,” tuturnya saat dihubungi, Jakarta, Kamis (7/7).

Daniel menuturkan kronologi bentrokan tersebut. Mulanya, ada gerombolan orang berjalan di TKP. Kemudian mereka saling mengejek satu sama lain dan berlanjut pada perkelahian.

“Akhirnya, karena mereka semua membawa sajam. Yang korban inisial R ini parangnya terlepas. Setelah mau mengambil ia dibacok, ya sudah selesai,” jelas dia.

Ia pun menambahkan, pihaknya kini sudah mengindentifikasi pelaku penusukan Rizal yakni DM yang kini tengah dicari.

“Sekarang kita rumahnya sudah tahu, semua kita sudah tahu. Tapi lagi menghilang, ya biasalah begitu. Kita biasa mencari yang hilang-hilang kok,” ujarnya.

“DM lagi dicari. Tadi malam itu juga sudah kumpul tokoh Luar Batang sama Muara baru. Prinsip tidak akan ada saling menyerang tetapi, tetap penegakan hukum wajib dilakukan,” ujarnya.

Mengenai motifnya, Daniel mengatakan bahwa bentrokan tersebut bukanlah tawuran seperti isu yang beredar.

“Motifnya ya ribut aja biasa anak muda. Jadi, kalau dibilang perang antar kampung menurut saya tidak ya. Jadi, jalan sama jalan, ketemu papasan, ‘apa lu, ay ay apa lu apa’, nah ribut di situ,” tandas dia.

(Agung Rizki)

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan