Aceh, Aktual.com – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie Jaya Puteh A Manaf menyatakan, korban meninggal dunia akibat gempa yang mengguncang wilayah itu, Rabu (7/12) pagi bertambah menjadi 25 orang.

Korban meninggal akibat tertimpa reruntuhan bangunan. Kepada wartawan di Meureudu, Ibukota Pidie Jaya, Rabu (7/12), ia mengatakan tim relawan terus melakukan pencarian dan evakuasi korban yang diduga masih ada tertimbun di reruntuhan bangunan.

Pencarian terhadap korban terus dilakukan karena banyak bangunan rumah dan pertokoan di sejumlah wilayah di Pidie Jaya yang roboh.

Sementara itu, relawan Sentra Komunikasi (Senkom) Mitra Polri, Royan menyebutkan, selain korban meninggal, puluhan warga juga mengalami luka ringan dan berat yang kini sudah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pidie Jaya.

Korban luka parah sebagian besar mengalami patah tangan dan kaki, akibat tertimpa bangunan beton yang roboh. Ia menyatakan, pihak RSUD Pidie Jaya sempat kewalahan menangani korban gempa yang mencapai puluhan orang tersebut, sehingga sebagian dilarikan ke RSUD Sigli yang berjarak sekitar 60 Km.

Para keluarga korban tidak sabar lagi menunggu penanganan di RSUD Pidie Jaya, sehingga terpaksa dilarikan ke RSUD Sigli, katanya.

Sedikitnya 30 korban gempa yang mengalami luka ringan dan berat, terutama patah tulang akibat tertimpa bangunan kini dirawat di RSUD Pidie Jaya. Pihaknya berharap pemerintah segera mengirim tenaga medis dan obat-obatan, karena tenaga medis di RSUD Pidie Jaya terbatas, sehingga kewalahan menanganinya.

Akibat gempa yang terjadi pukul 05.03 WIB itu mengakibatkan puluhan bangunan roboh, yakni rumah, toko, dan masjid.

Royan menyatakan, pusat pasar di Ibukota Pidie Jaya, Meureudu, masih lumpuh, karena sebagian toko roboh. Pemerintah perlu mengerahkan alat berat ke Meureudu, karena diduga masih ada korban yang tertimbun bangunan, katanya.

(Ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan