Pekanbaru, Aktual.com – Kepolisian Daerah Riau mengirimkan 101 personel Satuan Brimob, yang akan bergabung dengan anggota dari sembilan wilayah lain untuk menjaga keamanan PT Freeport di Timika, Papua.
“Kalau tak ada perpanjangan (waktu), lebih kurang enam bulan mereka akan bertugas,” kata Kapolda Riau usai melepas personel tersebut di Pekanbaru, Sabtu (29/4) malam.
Dikatakannya, jumlah total anggota Brimob dari seluruh Indonesia sekitar 1.000 orang. Dari wilayah lain jumlah yang diberangkatkan juga sama 100 personel, artinya satgas tersebut berasal dari 10 Polda.
“Kami punya kekuatan 670 personel, dengan berangkatnya 101 ini Riau tak akan terganggu,” ungkap kapolda.
Dalam tugas tersebut, lanjut dia, Brimob dalam membawa misi mengamankan harus bekerja sama dengan personel lain, masyarakat sekitar, kepala suku, serta karyawan setempat.
Menurut Kapolda, telah dibuat analisis masalah di daerah penugasan, dan jenis penyakit di sana, tetapi yang utama adalah ancaman separatis bersenjata. Selain itu, dari kelompok organisasi tanpa bentuk yang tidak bersenjata.
Ada juga kemungkinan unjuk rasa karyawan PT Freeport, dan ini harus dihadapi dengan pola-pola yang ditentukan, agar tidak mengakibatkan korban jiwa dan materi.
“Brimob ditugaskan karena sudah dianggap terlatih dan dipersiapkan. Nanti dibagi-bagi tugas bergabung dengan satuan lain. Para anggota agar selalu mewaspadai hal-hal yang bisa melemahkan,” ujar Zulkarnain.
Kepala Satuan Brimob Polda Riau Kombes Pol Pradah Pinunjul menambahkan bahwa sistem komando teratas berada di Polda Papua, lalu ke satgas.
Pradah meminta anggota Brimob menerapkan 3-S (senyum, sapa, salam) agar masyarakat sekitar bersimpati.
“Jangan melakukan pelanggaran. Penggunaan peluru tajam adalah langkah terakhir,” ucapnya.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: