Jakarta, Aktual.com-Kelompok Hamas Palestina telah sepakat untuk melakukan pembicaraan dengan gerakan Fatah untuk membubarkan komite administrasi Gaza dan mengadakan pemilihan umum sebagai cara untuk menerapkan kesepakatan untuk mengakhiri perseteruan yang telah lama berlangsung.
Pada sebuah pernyataan yang dikeluarkan Minggu (17/9), Hamas mengatakan telah menerima kesepakatan yang ditetapkan oleh Presiden Mahmoud Abbas, dan bersedia membubarkan komite administratif Gaza, sebuah badan yang dinilai oleh Otoritas Palestina Abbas (PA) sebagai pemerintah paralel.
Bahkan Hamas juga mengundang sebuah pemerintahan persatuan yang dipimpin oleh Abbas untuk kembali ke Gaza dan menyatakan kesiapannya untuk melakukan perundingan dengan Fatah. Pemerintah persatuan dibentuk pada 2014, namun belum bisa beroperasi di Gaza.
“Hamas mengundang pemerintah konsensus untuk datang ke Gaza untuk menjalankan misinya dan menjalankan tugasnya di Jalur Gaza secepatnya, dan bersedia menerima pemilihan umum,” kata Hamas seperti dikutip Aljazirah, Minggu (17/9).
Fatah pun menyambut baik janji yang disampaikan oleh Hamas. Namun mereka menginginkan adanya sebuah kesepakatan yang jelas sebelum menuju langkah selanjutnya.
Nabil Shaath, seorang penasihat Abbas, mengatakan Fatah sangat optimis dan siap untuk menjalankan rekonsiliasi.
Menurutnya, pemilihan legislatif dan presiden akan mengembalikan pemerintahan terpilih.
Otoritas Palestina yang didukung oleh Mahmoud Abbas dan dikuasai oleh Fatah, berperang melawan Hamas di Gaza pada tahun 2007, yang menyebabkan Hamas mengambil alih wilayah tersebut.
Sejak saat itu, kepemimpinan Palestina telah dibagi menjadi dua pemerintahan yang bersaing, dengan Hamas mengendalikan Gaza dan Abbas yang bertanggung jawab atas kantong-kantong otonom di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Upaya untuk mendamaikan keduanya dan membentuk pemerintah persatuan pembagian kekuasaan di Gaza dan Tepi Barat terus dilakukan di masa lalu. Namun upaya tersebut selalu gagal.
Artikel ini ditulis oleh:
Bawaan Situs





















