Gunung Agung

Karangasem, Aktual.com – Kisah pilu dialami Ketut Merta alias Ketut Krebag (35) saat Gunung Agung dinaikkan statusnya dari siaga menjadi awas pada Jumat (22/9) malam pukul 20.30 WITA. Merta harus terpisah dengan istri dan dua anaknya saat dalam perjalanan mengungsi.

Kisah ini bermula ketika Merta memutuskan untuk mengungsi lantaran tempat tinggalnya di Dusun Keladian, Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem‎ ditetapkan masuk dalam zona merah bahaya Gunung Agung.

Seketika ia mengajak istrinya yang bernama ‎Ni Made Sasih (30) beserta dua anaknya, Ni Wayan Wulandari (6) dan Ni Kadek Ratih (2). Mereka mengungsi menunggangi sepeda motor. Saat berada di lokasi yang dianggap aman, tepatnya di wilayah Dusun Kubakal, Desa Penempatan, Karangasem, Merta menurunkan istri dan anaknya. Ia kembali ke kediamannya bermaksud menjemput orangtuanya yang masih berada di rumah.

“Tapi waktu saya kembali dari jemput orang tua ke tempat saya menurunkan istri dan anak saya, mereka sudah tidak ada,” cerita Merta‎, Sabtu (23/9).

‎Merta menduga istri dan anaknya diajak oleh petugas menuju lokasi pengungsian. Sayangnya, Merta tak tahu di mana lokasi istrinya mengungsi. Usai mengantar orangtuanya ke pengungsian, Merta lantas mencari istrinya ke sana ke mari. Ia datangi pos-pos pengungsian satu persatu. Namun, sang istri dan anak belum juga ditemukan.

“Saya cari ke semua pos pengungsian. Saya tidur di pos ronda. Saya lalu menuju Bangli Kota. Di sana saya dengar katanya ada ibu dengan dua anak terpisah dari suaminya. Saya langsung cari ke pengungsian di Bangli,” kenangnya.

Benar saja, begitu Merta sampai di lokasi pengungsian, orang yang dicintainya berada di sana. “Saya langsung peluk mereka. Ya sudah, kita nangis sama-sama,” ujarnya.‎

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho‎ memaparkan, ‎data sementara yang dihimpun Pusdalops BPBD Bali hingga siang tadi tercatat 15.142 jiwa pengungsi yang tersebar di 125 titik pengungsian.

Pengungsi tersebar di tujuh kabupaten/kota di sekitar Gunung Agung yaitu di Kabupaten Badung 5 titik (35 jiwa), Kabupaten Bangli 17 titik (465 jiwa), Kabupaten Buleleng 10 titik (2.423 jiwa), Kota Denpasar 6 titik (343 jiwa), Kabupaten Giayar 9 titik (182 jiwa), Kabupaten Karangasem 54 titik (7.852 jiwa), Kabupaten Klungkung 21 titik (3.590 jiwa) dan Kabupaten Tabanan 3 titik (252 jiwa). “Pendataan masih dilakukan oleh BPBD. Diperkirakan jumlah pengungsi masih bertambah,” kata Sutopo.

(Laporan Bobby Andalan, Bali)

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan