Karangasem, Aktual.com – Gunung Agung telah mengalami letusan freatik pada Selasa sore, 21 November 2017 pukul 17.05 WITA. Bersama letusan itu, Gunung Agung memuntahkan abu vulkanik. Malam ini, ketinggian asap mencapai 1 kilometer.

Namun, Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Devy Kamil Syahbana menuturkan jika tremor yang menguncang gunung setinggi 3.142 mdpl itu makin menurun.‎

“Temor cenderung menurun amplitudonya dalam satu jam terakhir,” jelas Devy, Selasa (21/11).‎

Dalam laporan PVMBG ‎yang disusun Anwar Sidiq periode pengamatan pukul 18.00 WITAhingga pukul 00.00 WITA, menyebutkan cuaca di sekitar lokasi cerah, berawan dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 22-23 °C dan kelembaban udara 90-91 %.

Secara visual ‎gunung teramati dengan jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 700-1000 m di atas puncak kawah.

Untuk kegempaan, hembusan 1 kali, amplitudo 2 mm, durasi 26 detik, Tremor Non-Harmonik‎ 1 kali, amplitudo 2 mm, durasi 160 detik‎, Tremor Harmonik 1 kali, amplitudo 5 mm, durasi 50 detik, Vulkanik Dangkal 1 kali, amplitudo 2 mm, durasi 7 detik,‎ Vulkanik Dalam‎ 2 kali, amplitudo 3-14 mm, S-P 1-3 detik, durasi 11-31 detik,Tektonik Jauh 1 kali, amplitudo 5 mm, S-P 17 detik, durasi 81 detik‎, Tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 2-7 mm (dominan 3 mm)

Tingkat aktivitas Gunung Agung masih berada di level III (siaga). PVMBG merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki, pengunjung, wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya yaitu di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius 6 kilometer dari kawah puncak Gunung Agung dan ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timurlaut dan Tenggara-Selatan-Baratdaya sejauh 7,5 kilometer.

Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual atau terbaru.

Laporan: Bobby Andalan

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby