Super Blue Blood Moon

Jakarta, Aktual.com-Fenomena langka super blue blood moon bakal terjadi Rabu 31 Januari mendatang. Terkait dengan peristiwa tersebut BMKG mengingatkan kepada masyarakat yang tinggal di pesisir pantai untuk mengantisipasi tinggi permukaan air laut.

“Akan berakibat pada terjadinya pasang air laut maksimum mencapai 1,5 m di pesisir dan pelabuhan,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam Temu Media di Jalan Angkasa 1, Kemayoran, Jakarta, Senin (29/1).

Fenomena langka ini akan mengakibatkan pasang air laut, sehingga berdampak pada terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas petani garam dan perikanan di darat, serta bongkar-muat di pelabuhan.

“Kami imbau agar para nelayan dan pengelola logistik mengecek lalu lintas logistik terhadap kejadian nanti, sehingga ada alternatif lain pengiriman logistik,” imbuh Dwikorita.

Dwikorita berharap kepada masyarakat agar dapat menikmati momen langka tiga kejadian alam, yaitu gerhana bulan, supermoon, dan bluemoon, yang akan terjadi secara bersamaan.

“Kami imbau, manfaatkanlah fenomena yang langka ini, untuk observasi pengamatan, kepentingan ilmiah selain keindahan,” imbuh dia.

Super blue blood moon sendiri diperkirakan bakal terjadi pada 31 Januari 2018. Fenomena alam yang biasa tapi langka ini terjadi dalam kurun 100 tahun, bahkan hingga 150 tahun.

“Kejadiannya 100 tahun lebih, bahkan yang terakhir 150 tahun lalu, yaitu kala posisi matahari bulan bumi itu tepat berada pada satu garis. Untuk kali ini, posisi bumi berada pada jarak terdekat matahari di dalam revolusi bumi terhadap matahari,” kata dia.

“Fenomena itu langka di mana terjadi bulan purnama, tapi kemudian diikuti dengan gerhana bulan total. Waktunya mulai 17.00 sampai 23.00, tetapi pada posisi umbranya mulai pukul 19.00-21.00, puncaknya pukul 20.29,” jelasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Bawaan Situs