Seorang teller menunjukan mata uang dollar di salah satu gerai money changer di Jakarta, Jumat (2/3/18). Pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenai pengenaan tarif impor baja sebesar 10% dan tarif impor alumunium sebesar 25%, sempat membuat dollar AS melemah terhadap rupiah. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin sore, bergerak menguat sebesar 20 poin menjadi Rp13.758 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.778 per dolar AS.

“Data pekerja di Amerika Serikat yang di bawah ekspektasi menjadi salah satu faktor yang menahan pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia, termasuk rupiah,” kata Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Senin (9/4).

Ia mengemukakan bahwa data pekerjaan non-pertanian (Non-Farm Payrolls/NFP) naik sebesar 103.000 pada Maret, di bawah konsensus pasar sebesar 193.000 pekerjaan. Data itu dapat memberikan outlook bagi The Fed terkait suku bunganya.

Ditambahkan bahwa sentimen perang dagang antara Amerika Serikat-Tiongkok juga masih membayangi, perang dagang dinilai dapat membuat perekonomian AS melambat sehingga minat pasar terhadap aset dolar AS relatif berkurang.

“Pergerakan dolar AS yang melemah juga dipicu komentar Presiden AS Donald Trump yang memberikan instruksi kepada Kementerian Perdagangan untuk menambah nilai tarif impor barang-barang dari Tiongkok Di sisi lain, lanjut dia, harga minyak mentah dunia yang terapresiasi turut menopang mata uang berbasis komoditas, seperti rupiah.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid