Jakarta, Aktual.com – Juru bicara Asosiasi Islam China (CIA), beberapa waktu lalu mengatakan bahwa lebaran di tempatnya berada berbeda satu hari dengan Indonesia. Mereka merayakan hari raya Idul Fitri pada Sabtu, 16 Juni 2018.
“Tanggal 16 (16 Juni 2018),” jelas Juru bicara Asosiasi Islam China (CIA), Abdul Hakim Ma Jie ditulis Sabtu (19/6).
Saat ditanya lebih lanjut alasannya mengenai Lebaran yang lebih lambat sehari dibandingkan dengan beberapa negara lain, tokoh Muslim muda China tersebut hanya menuliskan aksara Mandarin, “Jie ri yu kuai!” yang kurang lebih artinya Selamat berlibur.
Nama Hakim sangat dikenal oleh kalangan perwakilan negara asing di China karena salah satu di antara pengurus CIA yang bisa berbahasa Inggris.
Tidak heran pria yang sehari-hari berkantor di kawasan Masjid Niujie, Beijing, tersebut menjadi sasaran pertanyaan dan rujukan mengenai beberapa hal terkait aktivitas keagamaan di negara yang jumlah umat Islamnya diperkirakan mencapai angka 20 juta jiwa (0,45 persen) itu.
Kalaupun dia tidak menjawab pertanyaan lebih lanjut, bisa dimaklumi mengingat semua aktivitas keagamaan (bukan Islam saja) harus tunduk pada peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh pemerintah China.
Pemerintah China memberikan kebebasan ruang dan waktu semua aktivitas keagamaan, selama tidak menyalahi aturan yang berlaku.
Beberapa hari sebelumnya, CIA telah mengedarkan jadwal puasa Ramadhan 1439 Hijriah. Di jadwal resmi yang dibagi-bagikan kepada umat Islam itu tertuliskan waktu puasa untuk 30 hari.
Dengan demikian, terjawab sudah pertanyaan mengapa Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah di China jatuh pada hari Sabtu tanggal 16 Juni 2018.
Namun ada satu hal yang tidak diketahui banyak orang akan Shalat Idul Fitri tahun ini di China yang lebih banyak dihadiri jamaah ketimbang tahun lalu.
Masjid-masjid di berbagai daerah di daratan Tiongkok penuh saat Shalat Idul Fitri digelar pada Sabtu pagi itu, meskipun sebagian umat Islam ada yang lebih dulu menunaikan ibadah sunnah muakkadah tersebut.
Bahkan, halaman Wisma Indonesia KBRI Beijing juga penuh oleh jamaah. Di antara mereka juga terdapat beberapa warga asing yang turut menunaikan ibadah shalat Id di kompleks perwakilan RI di Dongzhimen Wai Da Jie Nomor 4 Beijing itu.
“Jauh lebih ramai sekarang ketimbang tahun lalu,” kata Koordinator Fungsi Protokol dan Kekonsuleran KBRI Beijing Ichsan Firdaus yang juga Ketua Panitia Ramadhan dan Idul Fitri KBRI Beijing itu.
Banyaknya warga negara Indonesia yang melaksanakan Shalat Idul Fitri dirangkai dengan halalbihalal dengan Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia Djauhari Oratmangun di Wisma Indonesia itu salah satunya karena bertepatan dengan dimulainya libur tiga hari “Duan Wu Jie” atau Festival Dragon Boat pada Sabtu.
“Duan Wu Jie” merupakan tradisi balap perahu naga yang diperingati setiap tanggal 5 bulan ke-5 penanggalan China.
Tradisi yang diikuti dengan maraknya sajian kue “lepet” di China daratan dan kepulauan tersebut sekaligus sebagai penanda masuknya musim panas.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka