Menteri Keuangan Sri Mulyani mempertanyakan efektivitas penggunaan anggaran dana desa oleh pemerintah daerah dan pejabat desa. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan setiap rupiah mengalami perlemahan sebesar Rp100 dari asumsi kurs dalam APBN 2018, pemerintah mendapatkan tambahan penerimaan sebesar Rp1,7 triliun.

“Setiap dolar mengalami kenaikan, kita masih surplus. Pos pendapatan lebih besar dari belanjanya. Untuk Rp100 depresiasi, kita mendapatkan Rp1,7 triliun net,” ujar Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (25/7).

Sri Mulyani menambahkan rata-rata pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hingga akhir semester I-2018 adalah sebesar Rp13.746 atau melemah dari asumsi yang ditetapkan sebesar Rp13.400.

Menurut dia, tidak hanya pergerakan rupiah yang memberikan dampak positif ke penerimaan, karena setiap kenaikan dari asumsi harga ICP minyak ikut memberikan tambahan pendapatan sebesar Rp660 miliar.

Hingga akhir Juni 2018, harga ICP minyak rata-rata telah mencapai 67 dolar AS per barel, atau jauh diatas asumsi yang ditetapkan dalam APBN sebesar 48 dolar AS per barel.

“Artinya total kita mendapatkan sisi positif sebesar Rp2,5 triliun,” kata Sri Mulyani.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid