Jakarta, Aktual.com – Ekonom senior Rizal Ramli menilai, kehadiran buku ‘Peta Jalan NU Abad Kedua’ yang baru saja diluncurkan pada Senin (13/8) kemarin, sangat penting bagi Nahdlatul Ulama.
Buku yang diluncurkan di Gedung PBNU, Jakarta, itu disebut Rizal dapat menjadi pedoman NU agar senantiasa menjadi kekuatan moderat di Indonesia, sebagaimana telah diperankan oleh organisasi ini dalam abad pertamanya.
Menurut Rizal, peran Nahdlatul Ulama pada abad pertama dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sangat jelas, yakni membangun ideologi negara yang sesuai dengan ajaran Islam.
“NU abad pertama, itu jelas peranannya dalam perjuangan membangun ideologi yang sesuai dengan ajaran Islam dan terdapat nasionalismenya, sehingga Indonesia tidak menjadi negara sekuler,” kata Rizal.
Selain itu, menurut Rizal, NU sebagai organisasi sosial keagamaan terbesar di Indonesia juga sangat berperan dengan menjadi kekuatan moderat untuk menghalang kekuatan-kekuatan ekstrem, baik ekstrem kanan maupun kiri.
“(NU) Ini kekuatan yang luar biasa,” ucapnya.
NU juga di mata Rizal sebagai organisasi yang mencintai kemanusiaan. Tokoh-tokoh NU, kata Rizal, dikenal sebagai tokoh humanis.
“Itu, menurut saya, agama yang sungguh-sungguh adalah humanis. Di situlah saya kira kekuatan dari Nahdlatul Ulama,” jelasnya.
Hadir Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Waketum PBNU H Mochammad Maksum Machfoedz, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Ketua PBNU H Eman Suryaman, Ketua PBNU KH Abdul Manan Ghani, dan Ketua ISNU H Ali Masykur Musa.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan