Jakarta, Aktual.com – Berbicara ibadah umat Islam di Indonesia selalu terkait dengan dimensi waktu utama beribadah, sementara saat wukuf di Padang Arafah ada tambahan ruang.

Sebagai contoh lain soal dimensi ruang dan waktu beribadah, keutamaan atau fadilah shalat di Indonesia ada pada ketepatan waktu untuk mengerjakannya. Pahalanya dapat berlipat jika mengerjakan shalat di waktu yang benar.

Gambaran lain, umat Islam memiliki keutamaan waktu pada sepertiga malam untuk melakukan shalat sunah tahajud. Tapi jika di Indonesia fadilah itu berhenti pada konteks waktu saja.

Di Mekkah, seorang Muslim bisa berlipat pahalanya saat melakukan shalat tepat waktu dan di tempat yang juga mustajab seperti di Masjidil Haram. Dimensi ibadah dalam ruang dan waktu bisa didapat di salah satu tempat suci tersebut.

Ketua Bidang Infokom Majelis Ulama Indonesia (MUI) Masduki Baidlowi mengajak setiap umat Islam yang berkesempatan untuk berhaji agar memanfaatkan dimensi ruang dan waktu dalam berhaji terutama saat menjalankan rukun haji wukuf di Arafah.

Dalam dimensi ruang dan waktu itu dia mencontohkan dua rakaat shalat di Masjidil Haram itu memiliki pahala yang sama dengan 100 ribu rakaat shalat di masjid lain. Betapa lipatannya banyak dan tidak ada di tempat lain.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid