Presidium Korps Alumni HMI (KAHMI) yang juga Founder KAHMIPreneur, Kamrusammad melalui KAHMI untuk kemanusian memberikan secara simbolis bantuan korban bencana gempa Lombok yang dihadiri juga oleh tokoh entrepreneur nasional Sandiaga Uno di Jakarta, Minggu (26/8). Sammad mengatakan, untuk membantu pemulihan korban bencana gempa Lombok KAHMI juga melakukan penggalangan dana dengan menggelar Konser Amal Bencana Lombok yang menghadirkan artis-artis asal Lombok seperti Dik Doang, Joni Iskandar dan masih banyak artis lainnya. Ia berharap konser ini bisa mengumpulkan dana yang cukup untuk membantu saudara di Lombok dan selain itu KAHMI juga siap membantu dengan program lainya. AKTUAL/Ahmad Warnoto

Bandung, Aktual.com – Kandidat Wakil Presiden RI, Sandiaga Salahudin Uno mengatakan, pernyataan soal kepala daerah yang tidak boleh ikut dalam pusaran Pilpres merupakan kesalahpahaman.

“Pertama-tama perlu saya klarifikasi, pernyataan kami (kepala daerah tidak boleh mendukung Capres) hanya untuk koalisi Prabowo-Sandi, jadi jangan ada kesalahpahaman,” ujar Sandiaga Uno saat menggelar kunjungan persahabatan di Kabupaten Bandung Barat, Kamis (13/9).

Pernyataan Sandi tersebut, memunculkan polemik di antara kepala daerah, salah satunya Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Emil). Emil menganggap mendukung seseorang adalah hak pribadi asal tidak menyalahi aturan yang ada.

Bahkan Emil meminta agar Sandiaga bercermin. Pasalnya ketika menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, ia aktif mendukung calon kepala daerah yang tengah bertarung, termasuk pasangan Asyik (Sudrajat-Ahmad Syaikhu).

Menanggapi hal tersebut, Sandi mengatakan, bahwa permintaan itu bukan ditujukan ke seluruh kepala daerah, namun hanya bagi gubernur/wali kota/bupati yang ada di lingkaran koalisi Prabowo-Sandiaga Uno.

“Kepala daerah terpilih dalam koalisi Prabowo-Sandi itu hendaknya fokus untuk membangun wilayah, karena mereka telah melewati proses pilkada yang panjang. Ini hanya untuk koalisi Prabowo-Sandi,” kata dia.

Ia pun meminta maaf kepada kepala daerah yang merasa tersinggung terutama kepada Ridwan Kamil, terlebih pernyataan tersebut bukan ditujukan kepadanya.

Sandi pun berharap pernyataannya tak usah dibesar-besarkan lagi. Ia khawatir hal tersebut akan menimbulkan situasi menjadi tidak kondusif.

“Seandainya Pak Ridwan Kamil merasa tersindir, saya minta maaf. Tapi ini bukan ditujukan buat Pak Ridwan Kamil tapi ditujukan kepala daerah yang ada di koalisi Prabowo-Sandi,” katanya.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: