Rupiah masih terpuruk. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (18/10) sore melemah sebesar 73 poin menjadi Rp15.213 dibandingkan posisi sebelumnya Rp15.140 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kepala Riset Monex Investondo Futures Aristo Tjendra di Jakarta, Kamis mengatakan hasil pertemuan the Fed yang bernada hawkish terhadap kenaikan suku bunga pada Desember mendatang menopang dolar AS.

“Pergerakan dolar AS cukup solid pascapertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang hawkish terhadap suku bunga The Fed,” katanya.

Ia mengatakan kenaikan suku bunga diperkirakan tetap dilakukan secara bertahap untuk mencegah ekonomi Amerika Serkat dari overheating.

Di sisi lain, lanjut dia, imbal hasil obligasi AS yang di atas tiga persen juga masih menarik minat investor untuk mengalihkan dananya dari negara berkembang ke negeri Paman Sam.

Sementara, ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan the Fed masih akan menaikkan suku bunganya satu kali lagi pada 2018 ini sehingga menjadi 2,5% dan tiga kali kenaikan pada 2019.

“Kenaikan itu untuk mengantisipasi kemungkinan overshooting inflasi di atas target inflasi the Fed dua persen,” paparnya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini (18/10), tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp15.187 dibanding sebelumnya (17/10) di posisi Rp15.178 per dolar AS.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan