Sri Mulyani: Rupiah Tembus 14.600 per Dolar AS Imbas dari Krisis Turki: Karyawan PT Ayu Masagung menghitung pecahan 100 dolar AS di Jakarta, Senin (13/8). Nilai tukar rupiah kembali merosot tajam hingga level 14.600 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin pekan ini. Sri Mulyani menyebutkan Tekanan terhadap rupiah disebut sebagai imbas dari krisis keuangan yang dialami oleh Turki. PATRARIZKI SYAHPUTRA/RM

Jakarta, Aktual.com – Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi melemah sebesar 121 poin menjadi Rp14.511 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.390 per dolar AS.

Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan BAHWA pergerakan mata uang rupiah kembali melanjutkan pelemahan terhadap dolar AS terpengaruh sentimen negatif mengenai perang dagang.

“Sejumlah mata uang di kawasan Asia juga mengalami tekanan terhadap dolar AS,” katanya, Kamis (6/12).

Di sisi lain, lanjut dia, relatif terbatasnya sentimen positif dari dalam negeri menambah tekanan mata uang rupiah. Akibatnya rupiah melanjutkan pelemahannya.

Hal senada dikatakan Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih. Menurut dia, nilai tukar rupiah masih akan melemah pada hari ini (6/12) seiring mata uang kuat Asia seperti dolar Hong Kong dan dolar Singapura yang mengalami tekanan terhadap dolar AS.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid