Aktual.com – Tiket penerbangan maskapai AirAsia tidak bisa diperoleh dari online travel agent sudah lebih dari dua pekan. Berbagai isu menyeruak terkait adanya keterlibatan kartel yang tidak menginginkan.
Terkait hal ini pengamat ekonomi Dr Meithiana Indrasari mengatakan bahwa masyarakat selaku konsumen menjadi imbas terbesar.
Menurutnya, banyaknya pilihan maskapai memudahkan masyarakat untuk memilih jadwal dan harga tiket yang sesuai dengan masing-masing calon penumpang.
Hilangnya tiket AirAsia tersebut dinilai perempuan yang akrab disapa Mei tersebut mengakibatkan calon penumpang memiliki sedikit pilihan.
âSebelumnya calon penumpang memiliki banyak pilihan.
Mau naik pesawat apa dan jam berapa, pilihannya beragam. Tinggal disesuaikan dengan kebutuhan dan budgetnya. Sedikit banyak, hilangnya tiket AirAsia dari online travel agent tentu mengurangi daftar pilihan calon penumpang.
Mau tidak mau, calon penumpang yang selama ini mengandalkan pembelian tiket melalui online travel agent, hanya bisa memilih tiket yang tersedia,â ujarnya, Surabaya, Senin (18/3).
Perempuan yang juga berprofesi sebagai dosen ini menambahkan, ada maladministrasi terkait hilangnya tiket AirAsia dari online travel agent.
Menurutnya, sebelum pihak AirAsia resmi menarik semua tiket dari penjualan travel online, beberapa kali tiket AirAsia di online travel agent sempat hilang dan muncul.
Ketika dikonfirmasi ke sejumlah online travel agent, hal tersebut dikarenakan adanya masalah teknis. Inilah maladministrasi yang terjadi sehingga merugikan calon penumpang.
Direktur Utama AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan di Jakarta, beberapa waktu lalu, menegaskan hilangnya beberapa penerbangan AirAsia di online travel agent menunjukkan dengan jelas sikap diskriminatif dan berat sebelah.
Persaingan usaha seharusnya bersifat fair sehingga konsumen diuntungkan dengan adanya penawaran yang lebih baik. Jangan sampai monopoli membunuh kompetisi dan membuat para traveler menjadi dirugikan,” jelas Dendy.
Pengamat sosial Universitas Airlangga Surabaya Novri Susan, Ph.D menyebut hilangnya tiket AirAsia dari online travel agent sangat merugikan konsumen. Saat ini masyarakat berada pada fase digital euforia, di mana proses terintegrasinya sistem sosial ke dalam dunia digital.
Semua menjadi serba mudah dengan keberadaan sistem online, termasuk online travel agent. Ia mengatakan, hilangnya tiket AirAsia di online travel agent tersebut jelas mempengaruhi masyarakat dalam aktivitasnya.
Artikel ini ditulis oleh: