Presiden Joko Widodo (kanan), Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nasir (kedua kanan) dan Pengurus PP Muhammadiyah saat menerima kunjungan Presiden Joko Widodo di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Menteng Jakarta Pusat, Kamis (23/8/2018). Presiden Jokowi didampingi sejumlah Menteri Kabinet Kerja antara lain Mensesneg Pratikno dan Mendikbud Muhadjir Effendy. Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menyerahkan hewan kurban berupa sapi kepada PP Muhammadiyah.  AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Pengamat politik Fachry Ali menilai Presiden Joko Widodo memiliki tugas berat pasca berakhirnya kepemimpinan 2024 mendatang, yaitu membuat proses politik menjadi egaliter.

“Jokowi menjadi antitesis dari para elit, dan karena itu pasca 2024 itu harus punya kemampuan membuat proses politik menjadi egaliter tidak lagi dikuasai oleh para elite semata,” kata Fachry Ali ditulis Jumat (26/7).

Jokowi sepanjang karier politiknya sampai pada periode kedua jabatan presiden, telah membuktikan mampu manjadi pemimpin tanpa harus berasal dari kalangan elite politik.

Presiden terpilih periode 2019-2024 itu berasal dari pengusaha kecil, namanya menanjak karena Jokowi begitu disenangi masyarakat Solo ketika menjabat wali kota.

Dalam Simposium penelitian Jokowi II, Fachry mengatakan Jokowi bukan seperti elite lain yang memiliki kendaraan partai politik besar juga tidak mempunyai kucuran dana besar.

Artikel ini ditulis oleh: