Jakarta, Aktual.co — Menyusul melambungnya harga bawang di pasaran Nusantara akibat pasokan yang terbatas, Kementerian Pertanian sedang melakukan pembahasan mengenai rencana impor bawang merah. Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengemukakan bahwa pihaknya dan Kementerian Perdagangan kini tengah membahas kemungkinan impor karena pasokan bawang menurun sehingga dikhawatirkan tak mampu memenuhi kebutuhan nasional.
“Sementara masih tahap pembahasan untuk melihat kondisi apa impor atau tidak,” katanya, Senin (23/3).
Produksi bawang merah, jelas Marwan, memang mengalami penurunan pada Januari-Maret lantaran siklus musiman. Namun, menurut dia, produksi bisa kembali memenuhi kebutuhan pada awal April. Kendati demikian, imbuh Marwan, kebijakan importasi masih dibahas meski harga bawang dalam bulan ini naik lebih tinggi dibandingkan dengan dua bulan sebelumnya. “Tergantung kebutuhan nasional, kalau kurang mungkin bisa bertahap (impornya) 1.000 ton, 2.000 ton. Tapi ini kami sedang bahas dulu,” katanya.
Dikatakan dia, kebutuhan bawang nasional mencapai 80.000 ton per bulan. Produksi Januari-Februari memang mulai statis di angka 80.000 ton. Sementara itu, penyediaan pada Maret diperkirakan hanya 60.000-70.000 ton per bulan.
Menurut pantauan Aktual.co, harga bawang merah kering di pasar yang biasa dijual Rp22.000 per kg kini naik hingga Rp30.000 per kg. Pun harga bawang merah kering di tingkat petani meningkat dari harga normal Rp16.000 per kg menjadi Rp20.000 per kg.
Dalam hal ini, Dirjen Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian Yusni Emilia Harahap mengatakan pihaknya belum mengeluarkan rekomendasi izin bawang merah sampai saat ini. Pasalnya, pemerintah masih mendata beberapa sentra selain Brebes, yang mampu menyediakan pasokan untuk kebutuhan nasional sekarang ini, seperti di beberapa wilayah Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan.
“Meskipun memang pasokan tidak optimal karena pergiliran Brebes sedang masanya tanam padi kemarin, tapi ada substitusi daerah lain yang kalau dihitung akan cukup,” katanya.
Dia mengatakan persoalan distribusi akan jadi kekhawatiran lain apabila panen di kedua sentra tersebut tidak bisa dimobilisasi dengan baik meskipun produksi bawang sampai April akan berangsur membaik. Pada April, Yusni mengatakan produksi akan kembali surplus 15.000 ton di atas kebutuhan nasional.
“Jadi tidak perlu ada kekhawatiran sebetulnya dari sisi pasokan meskipun harga tinggi. Ini tinggal beberapa minggu kalau pasokan dari sentra baru mungkin terkendala distribusi,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:

















