Surabaya, Aktual.com – Walikota Surabaya Eri Cahyadi mengurai penyebab banjir di kawasan pusat kota, khususnya Jalan Basuki Rahmat dan Jalan Dharmawangsa saat hujan deras yang terjadi pada Jumat (7/1) sore hingga malam.

“Genangan air yang terjadi di kawasan Dharmawangsa disebabkan oleh pintu air di saluran Kalidami selama ini mengandalkan gravitasi,” kata Wali Kota Eri Cahyadi di Surabaya, Sabtu (8/1).

Menurut dia, di Kalidamin dulunya ada pompa, tapi kemudian mengandalkan gravitasi. “Gravitasi kalau dia (kontur tanah) turun, aliran air banter (cepat). Tapi kalau landai, kita butuh pompa. Berarti ya harus dipasang pompa,” katanya.

Sedangkan banjir di Jalan Basuki Rahmat dan Jalan Panglima Sudirman karena ada brandgang (saluran air) yang dulu dipakai dan sekarang dikasih pintu air, sehingga aliran air tertutup.

Menurut Eri, genangan air yang terjadi di kawasan Basuki Rachmat disebabkan karena aliran air hanya menuju satu titik ke Rumah Pompa Kenari (Grahadi). Makanya, pintu air brandgang tersebut harus dibuka supaya dapat membagi aliran air ketika hujan deras turun.

“Air yang harusnya lari ke brandgang malah ke grahadi (Kenari), jadinya antre di situ. Maka, harus diganti brandgangnya, jangan ditutup,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya Lilik Arijanto menambahkan genangan air yang ada di pusat kota disebabkan konektivitas saluran arah pembuangannya hanya menuju satu titik ke Rumah Pompa Kenari.

Karena itu, lanjut dia, sesuai arahan Wali Kota Eri, pihaknya telah mengambil sejumlah langkah alternatif. “Saya sudah koordinasi dengan teman-teman di dinas. Ke depan saya akan membagi aliran dari Panglima Sudirman ke arah Kalimas langsung,” kata Lilik.

Melalui cara itu, kata Lilik, aliran air tak hanya menuju ke Rumah Pompa Kenari, karena sudah terbagi menjadi dua arah. Dengan cara tersebut, diharapkan dapat mengatasi genangan air di pusat kota ketika hujan deras turun.

“Biar tidak hanya melalui pompa Grahadi (Kenari), itu yang pertama. Dari situ nanti kita bisa membagi aliran air arah hulu ke hilirnya jadi dua, paling tidak pompa Grahadi akan mampu mengatasi genangan di pusat kota,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu