Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan keterangan saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, (24/8/2022).

Jakarta, Aktual.com – Angggota Komisi III DPR RI dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo terkait kasus penembakan Brigadir J mempertanyakan motif dari tersangka yang sampai saai ini belum clear, selain itu mereka juga menyidir soal kasus KM 50 yang menewaskan 6 Pengawal habib rizieq, dan diagram-diagram konsorsium 303 yang tersebar viral di media sosial yang disinyalir sebagai kerajaan FerdySambo.

Menurut Komisi III, Motif penembakan Brigadir J sampai saat ini belum ‘clear’ dan berkonsekuensi menimbulkan banyak pertanyaan dari masyarakat. Karena, kasus lain bisa diungkap motifnya sementara kasus Brigadir J harus menunggu persidangan.

“Jangan sampai, hal ini menjadi pertanyaan kembali di tengah masyarakat kenapa kasus ini tunggu persidangan padahal kasus yang lain bisa dibuka. Paling tidak berilah alasan kenapa hal itu bisa menunggu persidangan”, ujar salah satu anggota Komisi III DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu, (24/8).

Dalam kesempatan yang sama kasus KM 50 juga sempat disindir Anggota Komisi III Desmon Junaidi dari Fraksi Partai Gerindra.

“ini ada apa, sampai institusi terlibat sebanyak ini? Ada pesan bawa ada geng-gengan di tubuh Polri ada kesan bahwa ini suatu kebiasaan yang sudah terjadi untuk saling menutup kasus per kasus saya selalu diingatkan bagaimana dengan kasus KM 50?”, ujar Desmod.

Selain itu, isu adanya konsorsium yang tersebar viral di media sosial yang disinyalir kerajaan sambo juga dipertanyakan Komisi III ke Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

“Ada informasi masyarakat pak ada tadi disampaikan oleh sahabat ada konsorsium A B C dan saya kira ini perlu diperdalam pak kapan kalau memang ini betul adanya”, ujar Heru Widodo dari Fraksi PKB.

Artikel ini ditulis oleh:

Dede Eka Nurdiansyah