Kuala Lumpur, aktual.com – Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim menggelar Majlis Ilmu Madani pada Kamis (16/3) di Istana Sri Perdana, Kawasan Putrajaya, Malaysia.

Dalam majlis rutinan yang dilaksanakan secara berkala tersebut, PM ke-10 Malaysia kedatangan tamu istimewa yakni seorang Ulama Internasional dari Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, yakni Maulana Syekh Yusri Rusydi Jabar Al-Hasani, yang didampingi muridnya Khadim Zawiyah Arraudhah, KH. Muhammad Danial Nafis dari Indonesia.

Di hadapan Anwar Ibrahim, Syekh Yusri mengingatkan tentang pengalaman sejarawan ulung Abdul Rahman ibn Khaldun terkait runtuhnya sebuah peradaban yang disebabkan lunturnya akhlak yang harus dijadikan pelajaran.

Anwar mengatakan nasihat Syekh Yusri, menjaga akhlak, tidak mengejar kuasa dan kekayaan serta mengingatkan secara santun perlu menjadi amalan seseorang pemimpin dalam menunaikan tanggungjawab kepada rakyat dan negara.

“Meski kebebasan rakyat itu dijamin, namun negara harus berdiri dengan aturan hukum (rule of law). Setiap permasalahan atau isu mesti jelas dibedakan antara kebenaran dengan fitnah,” kata Anwar Ibrahim mengutip nasihat Syekh Yusri.

Anwar menambahkan keyakinan akan kebenaran bisa terhapus apabila fitnah secara terus-menerus disampaikan ke khalayak ramai masyarakat sehingga mengkocar-kacirkan negara dan mengorbankan rakyat di bawah.

“Saya mengingatkan semua dan diri saya agar nasihat Syekh Yusri ini diterima dengan baik oleh setiap orang. Nasihat dan kritikan yang membangun niscaya akan membuka pintu kepada reformasi dan pastinya memanfaatkan semua pihak,” jelas DSAI.

Anwar menuturkan konsep Malaysia MADANI yang dia perkenalkan pada 19 Januari lalu, untuk membina sebuah peradaban yang mempunyai nilai dan akhlak tinggi serta menitikberatkan aspek sama rata dalam memimpin sebuah negara dengan rakyat berbagai kaum.

“Benar, kita perlu teknologi yang canggih, sistem pendidikan dan kesehatan yang baik tetapi implementasinya masih dengan nilai ini yang disebut MADANI,” katanya.

Kemudian lanjut Anwar, negara juga akan kekal subur dengan adanya sinergi ulama-umara. “Kerjasama jitu antara ilmuwan dan pemimpin, agar segala perencanaan dan ide dapat diterjemahkan dalam bentuk kebijakan dan undang-undang demi kemaslahatan rakyat.”

Sebagai informasi Majlis Ilmu MADANI kemarin dihadiri sekitar 250 tamu dari berbagai agensi Kantor Perdana Menteri (Urusan Agama) dan Lembaga Swadaya Masyarakat diantaranya Lembaga Tabung Haji, Jabatan Kemajuan Islam Malaysia, Jabatan Kehakiman Syariah Malaysia, Rabitah Antarabangsa Alumni Al-Azhar Malaysia serta Organisasi Penggerak Dakwah Putrajaya.

Majlis dimulai dengan solat Maghrib berjamaah kemudian dilanjutkan bacaan shalawat serta zikir, tazkirah dan sholat Isya berjamaah.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain