Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Jakarta, Aktual.com – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengumumkan bahwa nilai tambah manufaktur (Manufacturing Value Added/MVA) Indonesia mencapai 255 miliar dolar AS, menempatkan Indonesia di posisi ke-12 secara global.

“Ada data yang cukup menggembirakan yang dirilis oleh World Bank, yakni pada tahun 2023 lalu Indonesia berhasil masuk di posisi ke-12 top manufacturing countries by value added di dunia, dengan nilai manufacturing value added (MVA) sebesar 255 miliar dolar AS,” kata Menperin di Jakarta, Selasa(23/7).

Agus menekankan bahwa posisi ini mengungguli negara anggota ASEAN lainnya, seperti Thailand dan Vietnam, yang masing-masing memiliki MVA sebesar 128 miliar dolar AS dan 102 miliar dolar AS.

“Hal ini menaikkan peringkat Indonesia dari peringkat ke-14 dunia di tahun 2022 menjadi peringkat ke-12 pada 2023,” tambahnya.

Menperin menyebut, struktur manufaktur Indonesia yang komprehensif dan tersebar merata sebagai faktor utama peningkatan nilai tambah tersebut.

“Kuncinya hanya satu, yaitu industri manufaktur harus terus-menerus berupaya untuk memperkuat daya saing,” katanya.

Data Kemenperin menunjukkan bahwa sektor industri pengolahan nonmigas menyumbang 17,47 persen PDB nasional pada triwulan I tahun 2024 dan memberikan penerimaan pajak terbesar hingga 26,9 persen.

Realisasi investasi sektor ini mencapai 38,73 persen, dengan nilai Rp155,5 triliun. Ekspor produk industri pengolahan nonmigas mencapai 91,65 miliar dolar AS pada semester I tahun 2024, dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 18,82 juta orang.

Artikel ini ditulis oleh:

Firgi Erliansyah