Brussel, Aktual.com – Seluruh warga Uni Eropa yang tergabung dalam 27 negara diminta untuk menimbun persediaan untuk menghadapi krisis ke depan. Warga dihimbau untuk memiliki persediaan kebutuhan hidup untuk beberapa hari di tengah meningkatnya bahaya darurat atau bencana di dunia yang semakin tidak menentu.

Dilansir dari The Independent, Uni Eropa menyarankan 450 juta warganya untuk bersiap menghadapi potensi krisis dengan menimbun persediaan penting seperti makanan, air minum, dan obat-obatan untuk bertahan minimal 72 jam. Rekomendasi dan dan imbauan tersebut disampaikan Komisaris Kesiapsiagaan dan Manajemen Krisis Uni Eropa Hadja Lahbib pada pekan lalu.

Rekomendasi tersebut muncul saat blok beranggotakan 27 negara tersebut mengevaluasi kembali strategi keamanannya dalam menghadapi meningkatnya ancaman perang, serangan siber, perubahan iklim, dan penyakit.

Seruan Uni Eropa untuk bersiap mencerminkan perubahan lanskap global, yang ditandai dengan meningkatnya ketidakstabilan dan risiko yang saling terkait. Blok tersebut baru-baru ini bergulat dengan pandemi Covid-19, serta ketegangan yang sedang berlangsung dengan Rusia, termasuk kekhawatiran atas keamanan energi dan dukungan untuk Ukraina .

Peringatan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte tentang potensi serangan Rusia di Eropa pada tahun 2030 semakin menggarisbawahi perlunya peningkatan kewaspadaan. ”Ancaman yang dihadapi Eropa saat ini lebih kompleks dari sebelumnya, dan semuanya saling terkait,” kata Komisaris Kesiapsiagaan dan Manajemen Krisis Hadja Lahbib, saat memperkenalkan strategi UE baru yang dirancang untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan respons bencana.

Meskipun komisi tersebut tidak ingin dianggap sebagai pihak yang suka menyebarkan ketakutan, Lahbib mengatakan bahwa penting untuk memastikan masyarakat memiliki persediaan penting setidaknya selama 72 jam saat terjadi krisis. Lahbib juga mencantumkan makanan, air, senter, dokumen identitas, obat-obatan, dan radio gelombang pendek sebagai barang yang harus disimpan.

Lahbib mengatakan bahwa Uni Eropa harus membangun ”cadangan strategis” dan menimbun sumber daya penting lainnya termasuk pesawat pemadam kebakaran; peralatan medis, energi dan transportasi; dan aset khusus untuk menghadapi ancaman kimia, biologi, radiologi dan nuklir. ”Kita tidak bisa lagi bergantung pada reaksi ad hoc,” demikian Lahbib memperingatkan.

Sedangkan dilansir dari Sky News, saat mengumumkan strategi baru untuk menghadapi bencana di masa depan, Lahbib mengatakan ancaman yang dihadapi warga Eropa saat ini lebih kompleks dari sebelumnya, dan semuanya saling terkait.

Ia mengatakan penting untuk memastikan orang memiliki persediaan penting setidaknya selama 72 jam saat terjadi krisis. Menurut Lahbib, yang terpenting untuk disimpan warga dalam menghadapi krisis adalah makanan, air minum, senter, surat-surat identitas, obat-obatan, dan radio gelombang pendek.

Peringatan itu muncul saat Uni Eropa memikirkan kembali pertahanan dan keamanannya, terutama setelah pemerintahan Trump memperingatkan bahwa Eropa harus mengambil lebih banyak tanggung jawab atas hal itu.

Dalam beberapa tahun terakhir, serikat tersebut telah menghadapi COVID-19 dan ancaman dari Rusia , termasuk upayanya untuk mengeksploitasi ketergantungan Eropa pada gas alamnya untuk melemahkan dukungan terhadap Ukraina.

(Indra Bonaparte)

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain