Jakarta, Aktual.co — Saat ini, banyak orangtua yang egois dalam hal mendidik serta mengasuh anak. Mereka cenderung hanya mendengarkan apa yang mereka inginkan saja, ketimbang mengerti dan paham tentang kebutuhan anak sebenarnya. Mereka seolah menutup rapat telinga akan apa yang sebenarnya diinginkan dan diharapkan oleh anaknya. Sungguh hal yang sangat tidak bijaksana sekali dan berdampak tidak baik terhadap masa depan dan kehidupan anak di kemudian hari.
Tak mudah memang, menjadikan orang tua sebagai kawan dan teladan bagi anaknya. Tetapi setidaknya jangan sampai anak-anak menutup rapat segala informasi tentang dirinya. Sehingga luput semua pesan yang seharusnya orang tua terima tentang anaknya. Misalnya, bahaya yang sedang mengancam, dan sebagainya.
Sungguh ironis, bila orangtua tidak tahu atau bahkan tidak peduli tentang informasi anaknya. Atau pun sebaliknya anak yang tidak sudi dan tidak patuh kepada orangtuanya. Lalu bagaimana untuk mengatasinya?
Satu hal yang pasti, mesti terlihat kecil, tapi luar biasa dampaknya yakni hendaknya orang tua lebih banyak mendengar keluhan-keluhan buah hatinya. Daripada mulut atau tangan yang berucap dan berbuat, lebih baik telinga yang mendengar keluh kesah sang anak.
Orang tua harus yakin bahwa setiap anak adalah anugerah. Dan, masing-masing dari mereka memiliki kebutuhan yang berbeda. Dengan mendengar maka akan banyak memberikan ruang informasi masuk. Sekaligus memberikan data lengkap dan valid sehingga akan lebih cepat dan lengkap untuk dianalisis dan diambil keputusan serta sikap terhadap permasalahan yang terjadi.
Sudah saatnya ketika di rumah, perhatian penuh kepada anak lebih diprioritaskan. Dengan mendengarkan, mengajak bicara, bermain, membuat aturan bersama dan mendampingi mereka adalah beberapa contoh konkrit yang bisa Anda lakukan.
Satu hal yang sering terlupa dan tidak kalah pentingnya, selain beberapa contoh di atas yaitu, memberikan pujian dan penghargaan terhadap hal positif yang mereka lakukan sekecil apapun. Sehingga dengan beberapa perlakuan diatas diharapkan mereka memiliki harga diri yang tinggi serta menjadikan orangtua sebagai tempat bertanya bagi mereka. Kalau ini sudah terbentuk, Insya Allah komunikasi dan keterbukaan anak terhadap orangtua akan terwujud dengan sendirinya.
(Sumber: Keluarga Cinta)
Artikel ini ditulis oleh: