Jakarta, Aktual.com – Rasulullah SAW memiliki seorang sahabat bernama Abu Darda, ia memiliki nama lengkap Uwaimir bin Zaid bin Qais, beliau juga seorang perawi hadits dari Anshar selain itu ia adalah penghafal al-Quran.

Pada suatu ketika, Ia pernah membebaskan orang yang hendak diamuk massa karena berbuat dosa. Melihat hal itu, ia bertanya kepada mereka, “Apa yang sedang terjadi?”

“Orang ini telah berbuat dosa yang sangat besar,” jawab salah seorang di antara mereka.

“Sebentar aku ingin bertanya pada kalian, apakah kalian akan menolongnya jika ia terjatuh ke dalam sumur?” tanya Abu Darda.

“Tentu saja kami akan menolongnya,” jawab mereka dengan serempak.

“Jika begitu, lepaskan dirinya, nasihati dan jangan memukulinya. Kalian seharusnya bersyukur kepada Allah SWT karena tidak melakukan dosa yang telah ia perbuat,” kata Abu Darda.

Mereka keheranan dengan sikap Abu Darda,

“Apakah engkau tidak membenci laki-laki ini wahai Abu Darda?” tanya mereka.

“Tidak. Aku hanya membenci perbuatannya bukan dirinya. Jika dia meninggalkan perbuatan buruknya, dia saudaraku,” terang Abu Darda.

Mendengar jawaban tersebut, laki-laki yang hendak dipukuli berlinang air mata dan menyatakan kesungguhan pertaubatannya.

Dari kisah di atas, kita bisa mengambil pelajaran penting. Bahwa jangan pernah membenci pribadi seseorang karean perbuatan buruknya. Tapi bencilah perbuatan tersebut karena Allah SWT.

Waallahu a’lam

(Rizky Zulkarnain)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: A. Hilmi