Asian Development Bank

Jakarta, Aktual.com – Bank Pembangunan Asia (ADB) menghimpun dana sebesar Rp1,2 triliun (sekitar 84 juta dolar AS) dari penerbitan baru obligasi berdenominasi rupiah di pasar global, demikian dikutip dari laman resmi ADB, Selasa (12/3).

Bank yang berbasis di Manila itu mengatakan transaksi ini disusun sebagai obligasi dengan suku bunga tetap selama 15 tahun yang jatuh tempo pada Maret 2034, dan menjadikannya obligasi mata uang lokal bertenor terpanjang yang pernah diterbitkan oleh ADB.

Sebelumnya, ADB menerbitkan obligasi 10 tahun dan 11 tahun dalam mata uang renminbi China, rupee India, dan rupiah Indonesia, tetapi jatuh tempo yang lebih lama terbukti sulit dipahami.

ADB mendukung pengembangan pasar modal di kawasan ini sejak 1970, setelah menerbitkan obligasi dalam berbagai mata uang dan format.

“Pertumbuhan pasar obligasi mata uang lokal sangat penting bagi negara-negara berkembang di Asia,” kata Bendahara ADB Pierre Van Peteghem.

“Tetapi tantangannya seringkali tetap pada sumber pendanaan dengan tenor yang cukup untuk mendukung pinjaman jangka panjang ADB. Dengan penerbitan obligasi 15 tahun ini, ADB tidak hanya menyelesaikan ketidaksesuaian itu, tetapi juga membangun patokan untuk diikuti oleh emiten lain,” tambahnya.

ADB mengatakan penerbitan obligasi dalam mata uang rupiah Indonesia tetapi diselesaikan dalam dolar AS, bertindak sebagai underwritten JP Morgan sekaligus sebagai lead managertunggal. Bank lebih lanjut mengatakan obligasi baru ini mengenakan kupon setengah tahunan sebesar 7,80 persen. Obligasi ditempatkan 70 persen di Eropa dan 30 persen di Amerika, dengan institusi, bank dan investor ritel berpartisipasi.

“Hasil dari obligasi akan dikerahkan untuk mendukung pinjaman mata uang lokal ADB di Indonesia,” kata bank dalam sebuah pernyataannya.

Pada 2017, bank yang berbasis di Manila ini berkomitmen untuk memberikan 2.035 miliar dolar AS dalam bentuk sovereign dan nonsovereign loans, bantuan teknis, dan hibah kepada Indonesia. Indonesia adalah salah satu di antara peminjam terbesar ADB.

ADB adalah peminjam reguler di pasar obligasi internasional arus utama tetapi juga memimpin penerbitan di negara-negara berkembang Asia sebagai bagian dari upayanya untuk meningkatkan pasar obligasi domestik sebagai alternatif dari pinjaman bank. Sejauh tahun ini, ADB telah mengumpulkan 180 juta dolar AS dari penerbitan obligasi di Kazakhstan dan Filipina.

antara

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Arbie Marwan