Denpasar, Aktual.com — Tanaman stroberi tumbuh subur di kawasan Pancasari, Kabupaten Buleleng maupun Budugul, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, sekitar 65 km utara Denpasar, yang penanamannya terlihat rapi, serasi dengan tanaman sayur-mayur di sekitarnya.

Pada areal yang berada pada ketinggian 1.240 meter di atas permukaan laut itu terhampar deretan pohon stroberi. Setiap petak lahan seluas 10 are atau 1.000 meter persegi, ditanami ribuan pohon stroberi.

Tanaman yang tertata apik, perawatannya dengan menggunakan pupuk organik itu, mulai mengarah untuk kegiatan agrowisata dengan melibatkan petani yang terhimpun dalam wadah kelompok.

Stroberi merupakan salah satu tanaman yang tubuh subur di kawasan Pancasari dan daerah tetangganya Bedugul di samping tanaman sayur-mayur. Buah stroberi selain bisa dinikmati dengan memetik langsung di kebun juga banyak dijual di pasar setempat sebagai oleh-oleh yang bisa langsung dinikmati.

Guru Besar Universitas Udayana Prof Dr I Wayan Windia yang pernah memimpin tim untuk mengadakan penelitian model pengembangan agrowisata dalam wilayah subak (lahan sawah) maupun subak abian (lahan kering) menjelaskan, pengembangan agrowisata di kawasan subak mempunyai fungsi ganda yang mampu memberikan dampak luas terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat.

Gede Lantur (57) seorang petani stroberi di Desa Pancasari, Kabupaten Buleleng menuturkan, pihaknya mengembangkan tanaman stroberi seluas 40 are (satu are=100 meter persegi) di lahan milik keluarga di pinggiran Danau Buyan yang berhawa sejuk.

Sosok pria yang tekun dan pekerja keras itu membudidayakan tanaman stroberi jenis lokal yang memiliki ukuran produktivitas cukup tinggi mampu meraih keuntungan sekitar Rp3 juta pr bulan.

Tanaman yang pohonnya tidak begitu besar berbuah hampir sepanjang tahun, sehingga bisa dipanen setiap saat. Dari sekitar 4.000 pohon pada lahan garapan seluas 40 are itu yang dipanen setiap hari mampu menghasilkan sekitar 20 kg.

Buah stroberi tersebut selanjutnya dijual kepada pengepul dengan harga Rp 25.000/kg atau total menghasilkan sekitar Rp500.000. Pengembangan agrowisata itu memberikan kesan yang berbeda, karena pengunjung dalam menelusuri tanaman stroberi dalam deretan petak yang tertata rapi itu bisa memetik buah stroberi yang telah memerah dan matang dengan harga yang sama ditawarkan pedagang di pasar Bedugul.

Stroberi merupakan tanaman buah-buahan yang tergolong unik, karena perawatannya memerlukan kecermatan dan ketelatenan. Buah merah manis itu juga sangat rentan terhadap hama dan cuaca.

Multi Objek Desa Pancasari di Kabupaten Tabanan yang bersebelahan dengan kawasan Bedugul, Kabupaten Tabanan, daerah pegunungan yang berhawa sejuk itu memiliki sejumlah objek wisata terangkul dalam satu kawasan, sehingga menjadikan daerah itu mempunyai kekhasan dalam menarik perhatian pelancong.

Objek itu antara lain tempat suci umat Hindu (Pura) beserta Danau Beratan, yang serasi dengan daerah perbukitan hijau yang mengelilinginya, meyimpan segudang daya tarik yang tidak pernah membosankan setiap pengunjung.

Demikian pula Danau Buyan, Danau Tamblingan serta Danau Beratan dengan atraksi wisata permainan air danau, Kebun Raya Eka Karya Bedugul yang mengoleksi ribuan jenis pepohonan langka yang ditata secara apik, yang tidak pernah dilewatkan oleh pengunjung.

Pemkab Tabanan terus berupaya melakukan penataan dan penyempurnaan terhadap fasilitas pendukung di kawasan Bedugul menyangkut pembuatan jalan setapak, saluran pembuangan limbah, penataan taman, areal parkir serta mengatur bangunan pedagang penjual cindera mata.

Kawasan wisata Bedugul yang terletak di jalur Denpasar-Singaraja itu, merupakan salah satu objek wisata potensial di daerah “gudang beras” yang senantiasa ramai dikunjungi pelancong baik dari dalam maupun luar negeri.

Di sekitar kawasan Bedugul itu juga terdapat Pura Ulun Danau Beratan yang terletak di tepi Danau Beratan, Desa Candi Kuning, yang lokasinya dikelilingi sejumlah gunung di antaranya Pucak Mangu, Pucak Sangkur, Gunung Teratai Bang, Gunung Tapak dan Gunung Batukaru.

Demikian pula Danau Beratan berlokasi di pinggir jalan jurusan Denpasar-Singaraja, memiliki luas sekitar 4,6 hektare dengan kedalaman 25 kaki, menyuguhkan keindahan panorama alam.

Keindahan alam sekitar yang didukung objek wisata Pura Ulun Danau Batur dan lainnya itu, mampu mendatangkan banyak pelancong yang membuat agrowisata stroberi semakin menjanjikan, ramai didatangi pengunjung, sehingga memiliki nilai ekonomi tinggi.

Artikel ini ditulis oleh: