Jakarta, Aktual.co — Calon ketua umum Partai Golkar Agung Laksono menolak percepatan Musyawarah Nasional (Munas) untuk memilih ketum baru. Dimana Munas telah dijadwalkan Januari 2015. 
Menurut dia, jika Munas dipercepat maka akan merugikan kandidat yang mencalonkan diri. 
“Kalau ada upaya dipercepat. Itu jadi pertanyaan saya,” kata Agung kepada wartawan di Hotel Melia Purosani, Yogyakarta, Selasa (18/11).
Menurut dia penetapan jadwal Munas sudah diputuskan tanggal 13 Januari 2015. Bila ada wacana percepatan, maka itu hanya sebagai masukan bukan keputusan Rapimnas. 
Wakil ketua umum DPP Partai Golkar itu mengatakan, dirinya memilih Munas dilaksanakan Januari 2015 karena ada dasar hukum dan payung hukumnya.
“Legitimasinya harus dipertahankan. Ketua umm perlu konsisten, bukan kuantitas, tapi cara berpikirnya,” kata Agung.
Menurut Agung percepatan gelaran Munas malah membuat situasi internal partai terganggu. Sebab, tidak ada dasar penetapan percepatan Munas.
“Saya masih percaya pada ketua umum. 30 November itu tinggal 10 hari lagi. Perhelatan besar butuh persiapan matang,” kata dia.
Sebelumnya, dalam sidang tertutup dengan materi pandangan umum dari DPD I se Indonesia, sebanyak 32 mengklaim mendukung munas dipercepat 30 November 2014.

Artikel ini ditulis oleh: