Mataram, Aktual.com – Keturunan Kesultanan Sumbawa Kedatuan Taliwang Kemutar Telu Trah Gowa Talo Dinasti Dewa Dalam Bawa menuntut dilaksanakannya pelurusan sejarah dan pengembalian hak atas Kerajaan Sumbawa kepada pewaris yang sah yakni keturunan dari Amas Bantan Datu Loka.

Raja Muda Kesultanan Sumbawa Kedatuan Taliwang Trah Gowa Tallo, M Sahril Amin, mengatakan selama ini telah terjadi pengaburan sejarah, sehingga Kesultanan Sumbawa dikuasai oleh pihak yang tidak berhak.

“Amas Bantan Datu Loka adalah Raja Sumbawa yang sah. Jadi sudah sepantasnya kami sebagai keturunan beliau melakukan pelurusan sejarah dengan mengembalikan Kerajaan Sumbawa kepada pewaris yang sah,” kata Sahri Amin yang saat ini bergelar Karaeng Bontolangkasa di Taliwang, Jumat (4/9).

Upaya pelurusan sejarah itu, kata dia, merupakan bagian dari ikhtiar untuk berperan aktif dalam pengembangan umat menuju masyarakat yang madani dan tegaknya marwah dan martabat ‘Tau dan Tana Samawa’ terutama yang mengatur tentang adat dan budaya Sumbawa yang diemban sultan sejak masa lampau.

“Caranya dengan mengembalikan Kerajaan Sumbawa kepada pewaris yang sah sesuai adat dan tatanan budaya nusantara,” jelasnya.

Ia menjelaskan, dalam sistem kesultanan mengenal sistem monarki, pengangkatan raja harus berdasarkan keturunan yang sesuai tatanan adat dan budaya.

“Hal inilah yang mendasari kami sebagai pewaris Amas Bantan Datu Loka untuk mengembalikan konsep itu demi marwah dan martabat Sultan Sumbawa Datu Taliwang Trah Gowa Tallo Dinasti Dewa Dalam Bawa,” katanya.

Upaya lainnya dalam rangka pelurusan sejarah itu, kata Sahril Amin, dengan akan dilaksanakannya penobatan Raja Muda Kesultanan Sumbawa Trah Gowa Tallo Dinasti Dewa Dalam Bawa dalam waktu dekat.

Pelurusan sejarah dan penobatan Raja Muda Kesultanan Sumbawa Kedatuan Taliwang Trah Gowa Talo itu, kata dia, telah mendapat dukungan tertulis dari Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) yang ditandatangani wakil ketua umum lembaga tersebut dan Dewan Adat Nusa Tenggara Barat yang ditandatangani Ketua L Satriwangsa.

“Dukungan tersebut menunjukkan bahwa ikhtiar pelurusan sejarah yang kami lakukan saat ini sah dan diakui,” katanya.

Untuk itu, kata dia, ke depan Kesultanan Sumbawa Kedatuan Taliwang akan bersinergi dengan pemerintah dan komponen lainnya dalam kehidupan sosial masyarakat demi pengembangan umat menuju masyarakat madani.

Artikel ini ditulis oleh: