Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berusaha meredakan keresahan pendukungnya, menyusul pasangannya di Pilkada, Basuki Tjahaja Purnama yang sedang melakoni pemeriksaan di Mabes Polri, Selasa (22/11). Djarot menyatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. "Di zaman Kapolri Pak Badrodin Haiti, peserta pilkada tidak bisa diproses sampai semua tahapan pilkada selesai," dan ada pihak-pihak tertentu yang terus-menerus menekan agar kasus dugaan penistaan agama yang menjerat Ahok ‎segera diproses. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta disodorkan pertanyaan mengenai komitmennya dalam memimpin Ibukota Jakarta dalam lima tahun mendatang jika terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur.

Dalam segmen pamungkas debat kandidat, Jumat (13/1) malam, masing-masing paslon disinggung apakah nantinya komitmen atau tergiur ketika ada tawaran maju sebagai Calon Presiden atau Calon Wakil Presiden pada Pemilu Presiden 2019.

Menariknya, jawaban paslon nomor urut dua disampaikan cawagub, sementara paslon nomor urut 1 dan 3 dijawab cagubnya langsung.

“Ketika saya ditunjuk, amanat adalah memimpin Jakarta tuntas 5 tahun, dan membuat Jakarta bersatu dalam kebhinekaan,” kata cagub nomor urut tiga, Anies Baswedan.

Calon petahana memberikan kesempatan pada wakilnya, Djarot Syaiful Hidayat, untuk menjawab. Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok duduk di samping Djarot sembari tertawa.

“Jiwa raga kami untuk warga Jakarta. Beri kami kesempatan untuk melanjutkan program kerja kami di lima tahun mendatang,” kata Djarot.

Sementara cagub nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono, menjawab dengan tegas bahwa ia ingin rakyat Jakarta memberikan kesempatan kepadanya untuk menjalankan visi-misinya.

(Fadlan Syam Butho)

Artikel ini ditulis oleh: