Calon Gubernur DKI nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyapa warga saat blusukan di Kawasan Cidodol, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (3/2/2017). AHY berkesempatan mensosialisasikan program andalannya seperti bantuan langsung sementara, bantuan dana bergulir, dan dana pemberdayaan komunitas. AKTUAL/Tino Oktaviano
Calon Gubernur DKI nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyapa warga saat blusukan di Kawasan Cidodol, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (3/2/2017). AHY berkesempatan mensosialisasikan program andalannya seperti bantuan langsung sementara, bantuan dana bergulir, dan dana pemberdayaan komunitas. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, mengakui dirinya terus melakukan komunikasi politik dengan sejumlah tokoh politik tanpa diketahui media atau dibalik layar.

“Saya aktif terlibat langsung, terlibat melakukan komunikasi politik dengan pihak dan tokoh, banyak sekali, dibalik layar, tanpa muncul di media,” kata AHY dalam acara Halalbihalal Media bersama Agus Harimurti Yudhoyono di Jakarta, Jumat (20/7) malam.

Putra Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono itu tidak menyebut siapa saja tokoh yang ditemuinya. Namun, dia mengatakan tujuannya menemui para tokoh itu untuk membangun sebuah hubungan batin.

“Yang penting bagi saya membangun ‘chemistri’ hubungan, tidak selalu menggunakan corong,” ujar dia.

AHY mengatakan secara rasional, setinggi-tingginya elektabilitas seorang politisi, peluangnya maju dalam Pilpres sangat tergantung dengan fakta apakah yang bersangkutan memiliki tiket.

Syarat ambang batas pencalonan Presiden sebesar 20 persen, menurutnya, tidak memberikan banyak ruang bagi munculnya kandidat alternatif.

Demokrat sendiri hanya mengantongi 10 persen suara. Demokrat, kata dia, juga tidak mudah membangun koalisi baru.

“Itulah kenapa elite politik, tokoh politik, membangun komunikasi. Kita lakukan komunikasi politik dengan semua elemen,” jelas dia.

Dia menekankan berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga, masih ada 40 persen publik yang belum menentukan pilihannya dalam Pilpres atau “undecided voters”.

Menurut AHY, besarnya jumlah publik yang belum menentukan pilihan itu memiliki hak atas hadirnya tokoh alternatif. “Tapi sekali lagi yang pertama adalah adanya tiket,” kata dia.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: