Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akhirnya datang ke gedung KPK, Jakarta, Selasa (12/4/2016). Kedatangan Ahok ke KPK untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pembelian lahan RS Sumber Waras.

Jakarta, Aktual.com — Pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang melontarkan kata “bodoh dan brengsek” di depan warga terdampak reklamasi dalam pembukaan Sosialisasi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) langsung mendapat kritikan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Terutama Komisi yang tengah serius menangani masalah reklamasi Teluk Jakarta.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan menuturkan, pernyataan Ahok yang menganggap naiknya permukaan air laut di pesisir Jakarta tidak diakibatkan oleh proyek pengurukan pantai buatan di Teluk Jakarta namun lebih karena daya tarik bulan, pun berbanding terbalik dengan pernyataan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiatuti.

“Ahok sama saja mau bilang menteri KKP bodoh dan salah, karena menteri KKP jelas-jelas menolak reklamasi karena akan menimbulkan air laut naik dan membuat banjir bila tidak dibuat penampungan penyeimbang,” ujar Daniel di Jakarta, Minggu (12/6).

Selain menyinggung warga terdampak reklamasi yang berada dihadapannya, lanjut Daniel, pernyataan Ahok itu pun secara langsung telah membantah kajian Menteri KKP.

“Iya, kalau nyinggung nelayan pasti, padahal itu hak nelayan untuk milih dan bersikap, mereka dilindungi UU kok. Pernyataannya itu kan jelas membantah (Susi),” katanya.

Karena itu, Daniel menghimbau agar tim KLHS tetap fokus mengkaji persoalan reklamasi tanpa menghiraukan “celotehan” Ahok tersebut. Tentunya, demi kemaslahatan masyarakat pesisir.

“Biar tim KLHS berjalan sesuai aturan dan UU, tanpa pedulikan komentar Ahok yang belum tentu paling bener juga,” cetusnya.

Sementara, menyinggung perkataan Ahok yang masih kasar akan berpengaruh pada dukungannya jelang Pilkada DKI 2017, Politisi PKB itu menilai hal tersebut menjadi salah satu pengganjal.

“Itu yang menjadi salah satu ganjelan terbesar, kita lihat saja nanti finalnya,” tandas Daniel.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok membuka Sosialisasi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) yang berlangsung di Balai Agung, Balaikot, Jakarta Pusat pada hari Sabtu (11/6).

Didepan ratusan warga terdampak reklamasi Teluk Jakarta, LSM dan tim komite Ahok kembali dengan gaya komunikasinya yang kasar.

“Jangan jadi orang sudah bodoh tidak mau nurut, pinter kaga mau ngajar. Ini isunya yang berkembang reklamasi akan sebabkan laut naik, itu menurut saya pengetahuan yang bodoh,” kata Ahok di hadapan peserta konsultasi publik di Balai Kota, Jakarta, Sabtu (11/6).

Artikel ini ditulis oleh:

Eka