Jakarta, Aktual.com — Ustad Muhamad Ikrom kepada Aktual.com, di Jakarta, Selasa (22/03), mengatakan, air merupakan sumber kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Sepanjang sejarah air menjadi faktor penting dalam membentuk cara hidup manusia, pengembangan teknologi, dan budaya.
Yang mana saja ada air maka sudah pasti di sana ada desa dan kota. Ayat-ayat Al Quran dan Hadis banyak menekankan pentingnya air sebagai sumber kehidupan manusia.
Allah SWT berfirman,
أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا ۖ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ ۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ
Artinya, “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan Bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman ?”(Al-Anbiya : 30)
“Dapat dipahami bahwa air menjadi tiang dan pokok bagi kehidupan, air adalah ibu bagi semua fenomena alam, betapa Allah SWT menisbatkan air untuk segala bentuk kehidupan dan keberadaan. Artinya tanpa air kehidupan tak akan ada. Pada abad 20 dunia biologi menemukan 80 persen penyusunan sel-sel makhluk hidup, manusia, hewan, tumbuhan dan mikro organisme adalah air, kehidupan di dunia ini pun baru terbentuk setelah adanya air. Boleh jadi makhluk hidup tidak memerlukan udara atau oksigen akan tetapi tidak ada satupun makhluk hidup yang mampu hidup tanpa adanya air,” jelas ustad Ikrom.
Akan tetapi, yang patut diketahui seorang Muslim dalam Islam tidak semua zat cair yang berupa minuman dihalakan untuk dikonsumsi, minuman yang diharamkan itu adalah minuman yang memabukkan, minuman yang memabukkan itu disebut juga dengan istilah khamar. Sebelum datangnya Islam, masyarakat Arab sudah akrab dengan minuman yang beralkohol yang dalam bahasa arab disebut ‘khamar’. pada masa itu kehidupan masyarakat arab tidak lepas dari konsumsi terhadap minuman beralkohol. Ini menyiratkan betapa akrabnya masyarakat arab terdahulu dengan kebiasan mabuk.
Dalam Islam sudah jelas bahwa semua minuman yang memabukkan pasti khamar dan setiap yang memabukkan adalah haram hukumnya. yang harus diperhatikan yakni penggunaan khamar meskipun dalam jumlah yang sangat sedikit, misalkan sebagai bumbu masakan, sebagai bahan pembuat roti dan kue tidaklah menghilangkan keharamannya sehingga berdosanlah bagi orang yang dengan sengaja membuat atau mengonsumsi makanan-makanan yang mengandung khamar.
Namun sesungguhnya yang dimaksud dengan khamar dalam Islam itu tidak selalu merujuk kepada alkohol, yang disebut khamar adalah segala sesuatu minuman dan makanan yang bisa menyebabkan mabuk. Meskipun sejumlah penelitian menunjukkan minuman yang beralkohol memberikan manfaat bagi tubuh namun Islam bukan tidak mengetahui sisi manfaat khamar. Dalam pandangan Islam dampak kerusakan khamar dalam kehidupan manusia jauh lebih besar dari pada manfaatnya.
Hal ini dinyatakan dalam Al Quran Allah SWT berfirman,
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ ۖ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا ۗ وَيَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَ ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ
Artinya, “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah, “Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah, “Yang lebih dari keperluan”. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir,”(Al-Baqarah : 219).
Selanjutnya, tentunya Muslim mengetahui tentang air zam-zam. Apakah air zam-zam tersebut memang memiliki kelebihan tersendiri daripada air yang biasa dipakai?.
“Mengenai air zam-zam kita tahu jika air zam-zam ini adalah hasil dari perjuangan Nabi Ibrahim dan istrinya Siti Hajar dalam mengurus anaknya yang bernama Ismail yang dilakukan dengan sangat penuh kesabaran, salah satunya dengan cara berdoa kepada Allah SWT supaya Allah SWT mendatangkan pertolongan dan jangan sampai menelantarkan keluarganya sehingga Allah SWT mengabulkan doanya dengan diadakannya sebuah mata air antara Shafa dan Marwa yang kemudian ditemukan oleh istrinya Nabi Ibrahim yaitu Siti Hajar, oleh sebab itu air zam-zam memeliki kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh air lainnya,” terang Ustad Ikrom.
“Ibnu Taimiyyah berkata, ‘disunahkan meminum air zam-zam sampai benar-benar kenyang dan berdoa ketika meminumnya dengan doa-doa yang dikehendakinya.’ Abu dzar Al-Ghifary juga berkata, ‘Selama tiga puluh hari aku tidak memiliki makanan kecuali air zam-zam aku menjadi gemuk dan lemak di perutku menjadi hilang karena meminum air zam-zam. aku tidak memiliki dalam perutku rasa lapar’. Rahasia air zam-zam tersimpan pada kasiatnya bukan pada materi kongkritnya atas kehendak Allah air zam-zam memiliki semua kelebihan tersebut.”terangnya
Lanjut Ustad Ikrom, bicara tentang air, tak hanya di dunia, di Surga itu ada yang namanya “Kafur”. Yaitu suatu mata air di Surga yang airnya putih dan nikmat sekali rasanya.
Allah SWT berfirman,
إِنَّ الْأَبْرَارَ يَشْرَبُونَ مِنْ كَأْسٍ كَانَ مِزَاجُهَا كَافُورًا
Artinya, “Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur,”(Al-Insan : 5).
Artikel ini ditulis oleh: