“Dimana pun posisi kita apalagi Golkar sebagai partai modern peranan itu ditentukan dengan seberapa jauh kita memiliki konsep, jadi peranan itu dalam arti konsel, bukan posisi,” kata Idrus.

Adapum setelah rapat pleno dPP Golkar pada 13 Desember lalu telah menetapkan Airlangga Hartanto sebagai Ketua Umum Golkar. Lalu hasil tersebut kemudian dilaporkan pada Rapat Pimpinan Nasional pada 18 Desember kemarin.
Rapat yang diikuti oleh seluruh kader Partai Golkar mulai dari DPP, Dewan Pakar, Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, Dewan Pimpinan Daerah provinsi maupum kabupaten kota serta ormas-ormas maupun sayap Partai Golkar juga telah memutuskan Airlangga.
Rencananya pada Munaslub Golkar 19-20 Desember ini akan mengukuhkan Airlangga sebagai ketua umum secara resmi, jika disepakati oleh semua peserta Munaslub.
Nailin In Saroh
(Wisnu)

Artikel ini ditulis oleh: