“Tentu itu semua menjelaskan bagaimana sektor riil terdampak signifikan dari hadirnya unicorn,” tambahnya.

Sementara itu, dia menambahkan, masuknya pemodal asing, tentu tidak bisa dihindari pada era global saat ini.

“Alur modal tidak bisa dibatasi teritori negara. Di mana ada peluang, di situ modal mengalir namun memang butuh kajian lebih mendalam tentang dampak alur modal asing,” katanya.

Sementara itu, dari tujuh “unicorn” yang berada di kawasan Asia Tenggara, empat berasal dari Indonesia yaitu GoJek, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak.

“Unicorn” bukan satu-satunya istilah untuk menunjukkan golongan sebuah perusahaan rintisan, karena kini juga dikenal “decacorn” dan “hectocorn”.

“Decacorn” digunakan untuk menyebut perusahaan rintisan yang memiliki nilai valuasi 10 miliar dolar AS, sementara “hectocorn” sebesar 100 miliar dolar AS.

Artikel ini ditulis oleh: