Suasana museum lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (27/11/2017). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini ditutup turun tipis sebesar 2,553 poin atau setara dengan 0,042% ke level 6.064,58. Tren negatif bursa saham Tanah Air sepanjang hari terjadi di tengah ambruknya bursa saham Asia. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dikabarkan akan masuk ke dalam Morgan Stanley Capital International (MSCI) indeks.

Terlebih, kabar itu muncul setelah dilakukan penelahaan ulang atau review atas konstituen indeks tersebut. Dalam MSCI Indeks, selain Indonesia dan beberapa negara berkembang lainnya.

Jika LPKR benar-benar masuk MSCI, maka dapat dipastikan bahwa lukuiditas LPKR bakal kian besar. Apalagi sebelumnya LPKR telah berhasil meraup dana segar US$ 787 juta, atau setara Rp 11,2 triliun dari right issue. Ini artinya LPKR menjual 28 miliar saham baru dengan harga Rp 235 per saham.

Analis PT Panin Sekuritas Tbk William Hartanto menilai, jika saham Lippo Karawaci masuk MSCI, tentu saja menjadi salah satu sentimen positif dan bisa memberi efek dorong bagi para investor maupun pelaku pasar untuk mengoleksi saham.

Sekaligus memberi pesan bahwa dari sisi kinerja perusahaan sangat kuat. Kata William, selama ini, saham-saham yang masuk ke MSCI selalu mengalami kenaikan signifikan.

“Saham-saham yang memiliki likuiditas baik selalu menjadi pilihan mereka. Kinerja fundamental perusahaan tersebut juga diperhatikan,” kata William kepada media, Kamis (1/8).

Pada penutupan perdagangan Kamis, LPKR menguat 0,71% ke posisi Rp 282, dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp 19,99 triliun. William merekomendasikan buy saham LPKR dengan target harga akhir tahun ini sebesar Rp 350.

Untuk diketahui, terakhir kali, MSCI merilis komposisi saham hasil tinjauan ulang yang masuk ke dalam daftar konstituen indeks MSCI Equity pada 14 Mei 2019. Komposisi ini pun mulai diterapkan pada perdagangan 28 Mei 2019. Sesuai rencana, tim riset MSCI akan kembali mengumumkan tinjauan ulang yang dilakukan setiap kuartal pada 12 Agustus 2019, dengan tanggal efektif 2 September 2019.

Kabar positif terhadap LPKR, sejalan dengan rencana perusahaan yang akan menggunakan dana segar untuk pengembangan berbagai proyek properti yang akan menciptakan lapangan pekerjaan baru. Seperti diketahui, industri properti memiliki efek multiplier yang signifikan terhadap banyak industri terkait.

Dengan banyaknya investor asing yang tertarik dengan rights issue Lippo Karawaci menunjukan kepercayaan global yang makin tinggi terhadap perekonomian nasional.

“Investasi masuk ke Indonesia tentu saja sangat positif karena turut menggerakkan ekonomi, menciptakan lapangan kerja dan memberikan kesempatan bagi industri terkait untuk ikut maju. Lippo Karawaci berbahagia dapat membantu pemerintah agar arus investasi ke dalam negeri semakin meningkat,” jelas CEO LPKR John Riady, dalam keterangan tertulis, Selasa (16/7).

Artikel ini ditulis oleh: