Jakarta, Aktual.com – Budayawan yang juga seniman asal Kota 1000 Candi Prambanan, A. Hajar Wisnu Satoto mengatakan adanya bandara merupakan fasilitas dan tanda kemajuan sebuah kota maupun daerah tertentu.

Menurutnya, pembangunan bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) memang sudah selayaknya dilakukan dengan cepat, mengingat kepadatan jam terbang pesawat yang luar biasa di kota Gudeg Yogyakarta.

Apalagi, Yogyakarta merupakan kota yang lirik wisatawan baik dari mancanegara dan domestik. Tak heran, bila mana bandara itu nanti selesai akan membawa banyak positif bagi Yogyakarta.

Tak hanya ekonomi semata, tapi dampak sosial dan budaya pada masyarakat. Ditengah proses pembangunan, ada segelintir mahasiswa dari berbagai daerah di luar Yogya yang menolak rencana itu dengan melakukan aksi protes dengan melakukan aksi demo.

“Masalah penghambat proses pembangunan bandara yang dilakukan kawan-kawan demonstran ini bila tanpa ada yg menunggangi unsur politik ya yang positip saja, mereka juga mempunyai hak yang beralasan. Tapi bila masalahnya hingga menghentikan atau menghambat pembangunan kok ya menurut saya kurang pas,” kata pria yang akrab disapa Totok pada wartawan, Selasa (12/12).

Alumnus Institut Seni Indonesia (ISI) ini melihat demo yang dilakukan mahasiswa saat ini kurang pas. Terlebih, saat ini bukan jamannya lagi melakukan aksi protes dengan cara demo di jalanan, apalagi menghambat akses masyarakat dalam memanfaatkan jalan.

“Banyak cara lebih arif dan bijak dalam menyampaikan keluhan, protes, atau tidak sepakat dengan kebijakan,” kata pendiri Padepokan Sekar Djagat di Prambanan ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby