Jakarta, Aktual.co — Sejumlah LSM seperti Greenpeace, Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) dan Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) satu suara menolak reklamasi teluk Jakarta. Pasalnya, selain jelas melanggar undang-undang, reklamasi tersebut memperparah kondisi DKI Jakarta.
“Kita satu suara sepakat dengan kawan-kawan dari WALHI dan KIARA untuk menghentikan bahkan menolak reklamasi,” ujar Juru Kampanye Kelautan Greenpeace, Arifsyah, di Jakarta, Rabu (3/6).
Arifsyah menuturkan srlain melanggar undang-undang, reklamasi tersebut juga mengabaikan banyak aspek. Salah satunya, masyarakat terdampak yakni nelayan.
“Di bilang melanggar undang-undang ya jelas. Jadi secara undang-undang kepulauan pesisir dan pulau-pulau kecil, memang proses masyarakat terdampak perlu diperhatikan. Melihat aspek yang diabaikan seperti nlayan yang ada di sana,” tuturnya
Selian itu, masih ada pula proses yang belum dituntaskan baik oleh pihak-pihak yang ingin mereklamasi teluk Jakarta. Sehingga, nantinya dapat memperparah kondisi Ibukota.
“Ada proses lain yang sebenarnya perlu di kaji visibiliti study nya,  mungkin nggak tuntas juga karena masalah teluk Jakarta, salah satu nya prediksi Jakarta bisa tenggelam bahkan dengan adanya reklamasi dapat memperparah kondisi lingkungan,” ungkapnya
Sebab, lanjutnya, reklamasi tersebut untuk kepentingan bisnis bukan konservasi atau pemeliharaan lingkungan.
“Karena kita lihat tujuan nya bukan konservasi tapi bisnis. Jadi proses pemadatan wilayah pemukiman dan industri di wilayah pesisir. Sebenarnya ini lebih kepaa kepentingan bisnis daripada menjaga lingkungan di Jakarta,” imbuhnya
Sekali lagi, Greenpeace menolak reklamasi teluk Jakarta. Arifsyah menyarankan pemerintah agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkordinasi dan mengkomunikasikan permasalahan tersebut ke pemerintah daerah sekitar.
“Kita posisi menolak. Mungkin ada proses yang di dahulukan kalau ada permasalahan pelik di Jakarta. Ada komunikasi pemerintah yang ada di sekitarnya Jawa Barat dan Banten,  bagaimana menangani permasalahan lingkungan di Jakarta,” katanya

Artikel ini ditulis oleh: