Ratusan buruh yang dari berbagai elemen organisasi melakukan aksi didepan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (11/1/2017). Dalam aksinya para buruh sangat menyesalkan sikap pemerintahan Jokowi/JK yang telah memberikan kado tahun baru dengan menaikan sejumlah harga barang dan para buruh juga menolak segala bentuk kenaikan harga barang (TDL, BBM dan Sembako). AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla dianggap mengulang tindakan represif yang sebelumnya diterapkan pemerintahan Orde Baru. Tindakan represif pemerintahan sekarang bahkan dinilai lebih buruk dari era Orde Baru.

Tindakan represif pemerintahan Jokowi disebut tercermin dalam kriminalisasi beberapa tokoh yang dianggap berbeda pandangan terhadap pemerintah.

“Soeharto memang represif, tapi Soeharto sudah memberikan stabilitas harga kepada masyarakat,” ujar penggagas Dewan Nasional, Yudi Suyuti, dalam diskusi publik di Jakarta, Kamis (9/2).

Disampaikan, dirinya turut bersama-sama mahasiswa dan rakyat menggulingkan rezim Soeharto. Saat itu dirinya tergerak karena pemerintahan Orde Baru melakukan pembungkaman dalam kehidupan berpolitik.

Meski melakukan pembungkaman, lanjut Yudi, Orde Baru masih ‘memberikan’ sedikit angin segar bagi rakyat. Sebab saat itu kondisi ekonomi relatif stabil sehingga masyarakat bisa menjangkau berbagai kebutuhan pokok.

Paling tidak, kondisi ekonomi yang stabil tersebut dapat dijadikan justifikasi Presiden Kedua RI, (Alm) HM Soeharto, atas tindakan-tindakan represi dalam bidang politik.

“Nah kalau sekarang ngasih apa-apa juga enggak, tapi sudah lakukan represi, demokrasi dibunuh,” pungkas Yudi.

(Teuku Wildan)

Artikel ini ditulis oleh: