Minim Eksplorasi, Jokowi Kecewa
Berdasarkan tingkat intensitas eksplorasi sejak tahun 2012 terus mengalami penurunan drastis, pada tahun 2017 tercatat hanya mengebor sebanyak 15 kali. Begitupun lelang Wilayah Kerja (WK) migas yang ditawarkan pemerintah, juga sepi peminat. Bahkan tahun 2016 dan 2017, tak satupun WK migas yang laku. Hal ini disinyalir disebabkan faktor rendahnya harga minyak dunia membuat hulu migas tidak bergairah. Untuk itu, pemerintah telah jor-joran memangkas lebih dari 180 regulasi yang berkaitan dengan hulu migas dan memberi insentif agar kontraktor berminat.
Minimnya kegiatan eksplorasi membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasa kecewa. Pada saat acara Indonesia Petrolium Association (IPA) convention and Exhibition ke 24 yang berlangsung pada 2 Mei 2018, Jokowi menyentil Pertamina yang tidak serius melakukan eksplorasi. Padahal eksplorasi merupakan kegiatan yang sangat penting untuk meningkatkan cadangan energi nasional. Harusnya Pertamina sebagai perusahan National Oil Company (NOC) yang memiliki tanggung jawab terhadap pemenuhan kebutuhan energi nasional, menjadi pelopor dan ujung tombak dalam hal kegiatan eksplorasi.
“Membuat saya geleng-geleng kepala, di Industri migas ini sebagai contoh misalkan Pertamina, info yang saya terima sejak tahun 70-an tidak pernah melakukan eksplorasi dalam jumlah yang besar sampai saat ini, yang ada adalah hanya eksplorasi kecil-kecil. Ini ada apa?” heran Jokowi.
Namun apa hendak dikata, pernyataan Jokowi tersebut bagaikan ‘menepuk air di dulang terpercik muka sendiri”. Direktur Eksekutif Center of Energi and Resources Indonesia (CERI), Yusri Usman menyayangkan keterlambatan Jokowi menyadari persoalan ini. Kalau saja sejak awal menjabat sudah mendiagnosa permasalahan, tentu diharapkan keluar kebijakan yang dapat mendongkrak cadangan minyak dan meningkatkan produksi.
“Apakah selama hampir 4 tahun Presiden tidak dilaporkan kondisi lifting dan konsumsi migas nasional? Apakah bapak presiden menanyakan hal itu? kalau keduanya tidak, terus siapa yang mengurus migas? Mana janji kampanye Jokowi akan membesarkan Pertamina melebihi Petronas?,” Kata Yusri.
Selanjutnya…
Pertamina Tenggelam Dalam Kenikmatan Impor
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta