Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais saat meninggalkan Parlemen, usai melakukan pertemuan tertutup dengan Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon dan Wakil Ketua DPR dari Fraksi PAN Taufik Kurniawan, di ruang Pimpinan DPR, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (26/4). Pertemuan tersebut membicarakan guna membahas Calon Presdien yang akan diusung Koalisi dari Partai Koalisi Gerindra yang akan menjadi penantang terkuat Jokowi pada Pilpres 2019, mendatang. AKTUAL/Tino Oktaviano

Sukoharjo, Aktual.com – Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, mengaku yakin jika Indonesia pada 2019, akan memiliki presiden baru. Keyakinan Mantan Ketua MPR itu, karena melihat beberapa kejadian yang tidak terduga.

Contoh pertama, kata Amien, adalah Pilkada DKI 2017 dan Pemilu Malaysia 2018, dimana dari kedua hajatan politik itu, calon yang digadang-gadang bakal menang, ternyata kalah secara tak terduga.

“Saya mengikuti Pemilu Raya di Kuala Lumpur. Tidak ada survei yang mengatakan Mahathir menang, ternyata menang telak. Kalau Anda masih enggak percaya, Anda ini kata Rhoma Irama ‘terlalu’,” kata dia di Masjid Hj Sudalmiyah Rais Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin malam (28/5).

Amien melanjutkan, tanda-tanda lain yang menunjukkan rezim Joko Widodo akan jatuh yakni banyak blunder yang dilakukan pemerintah.

“Saya mengamati, seorang pemimpin yang mau jatuh itu biasanya melangkah dari salah ke keliru. Dari keliru ke salah lagi, lalu bikin baru, terus ndlesep. Ini sudah kelihatan,” ujarnya.

Contoh blunder yang dia maksud, antara lain kebijakan daftar 200 mubalig rekomendasi Kementerian Agama. Seperti diberitakan, Amien termasuk tokoh yang lantang meminta Menteri Agama mencabut kebijakan itu.

“Menteri Agama, cabut itu rekomendasi mubalig. Tapi malah dipertahankan, katanya akan kita perpanjang. Jadi betul-betul enggak paham,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh: