Visual Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, Minggu (21/1/2024). (ANTARA/Fransiska Mariana Nuka).

Kupang, Aktual.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, mengimbau warga di Kecamatan Wulanggitang dan sekitarnya agar tetap waspada terhadap potensi ancaman banjir lahar dingin dari Gunung Lewotobi Laki-Laki.

“Saat ini memang sejumlah pengungsi yang sebelumnya mengungsi sudah kembali ke rumah mereka masing-masing, namun kewaspadaan perlu ditingkatkan,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Flores Timur Maria Avelina M Hallan saat dihubungi dari Kupang, Senin (19/2).

Hal ini terkait dengan langkah antisipasi yang dilakukan oleh BPBD Flores Timur untuk masyarakat di Kecamatan Wulanggitang yang masih terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.

Ia menekankan bahwa dalam beberapa hari terakhir, curah hujan di daerah tersebut cukup tinggi, khususnya di puncak gunung api tersebut.

Bahkan pada Minggu (18/2), laporan menyebutkan adanya awan tebal di puncak gunung, sehingga masyarakat diimbau untuk selalu waspada dengan banjir lahar dingin.

“Jadi, memang kami selalu mendapatkan informasi dari pihak PVMBG terkait perkembangan cuaca dan erupsi gunung tersebut, sehingga kami juga ingin agar masyarakat dapat mewaspadai,” ujar dia.

Maria juga menjelaskan bahwa beberapa desa di sekitar area tersebut berpotensi terkena dampak banjir lahar dingin apabila terjadi hujan lebat di puncak gunung.

Desa-desa yang terancam meliputi Desa Dulipali, Desa Nobo, dan Desa Waiula. Aliran banjir diperkirakan dapat mencapai ketiga desa tersebut, di mana warga sebelumnya juga sempat mengungsi selama periode erupsi dari 1 Januari hingga awal Februari 2024.

Terkait pengungsi, Maria menyatakan bahwa seluruh pengungsi telah kembali ke rumahnya masing-masing. Terakhir yang kembali ke rumah adalah pengungsi dari Desa Klatanlo.

Keputusan ini diambil mengingat ancaman erupsi yang kini telah berkurang dari radius empat kilometer menjadi tiga kilometer. Dengan rekomendasi dari PVMBG tersebut pihaknya memulangkan warga ke rumah masing-masing.

Meski demikian, proses pemantauan terus dilakukan untuk memastikan keselamatan warga jika terjadi sesuatu.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Sandi Setyawan