Dugaan keterlibatan Rusia dalam proses pemilihan Presiden AS tahun lalu. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Presiden Amerika Serikat Donald Trump bakal digulingkan oleh sejumlah Anggota Kongres Amerika Serikat, lantaran Trump dianggap bertindak di luar konstitusi.

Salah satu anggota kongres yang menyuarakan hal ini berasal dari Partai Demokrat, Al Green. Perwakilan Kongres dari Texas ini dengan lantang menyerukan pemakzulan Trump di saat sekelompok Politisi Demokrat berupaya menghindari isu rencana isu penggulingan presiden AS tersebut.

Dilansir dari IB Times, Kamis (18/5), Green dalam pidatonya mengatakan sebagai wakil suara rakyat meminta penggulingan presiden AS tersebut. Seruan ini menurutnya bukan untuk tujuan politik.

“Saya melakukan ini karena ada kepercayaan di negara ini bahwa tidak ada yang berada di atas hukum, dan itu termasuk presiden,” kata Green.

Proses pemakzulan di AS diatur dalam kontitusinya melalui tiga langkah. Langkah pertama dimulai dari parlemen atau DPR.

Jika hal ini dianggap sudah matang, kemudian hasil pemufakatan terkait pemakzulan akan diusung ke senat untuk dibahas dipersidangan. Senat sendiri membutuhkan dua pertiga suara atau 67 suara dari 100 suara untuk menyatakan seseorang bersalah dan jabatannya berhak untuk di copot.

Green melakukan pidato bersamaan dengan konferensi pers yang meminta dilakukan investigasi independen terkait dugaan tindak kriminal Trump dan rekan-rekannya.

Seorang anggota kongres dari Partai Demokrat Elia Cummings yang merupakan seorang anggota komite pengawas parlemen mengatakan panitianya akan melakukan investigasi yang kuat dan transparan.

“Karena melakukan sesedikit mungkin secara manusiawi untuk mengklaim bahwa mereka telah melakukan sesuatu,” ujar Elia mengacu pada sikap pasif kubu Republik atas tindakan Presiden Trump.

Di bawah RUU yang diajukan anggota Kongres Partai Demokrat, Eric Swalwell, Kongres akan membentuk komisi, yang terdiri dari 12 orang untuk menyelidiki dugaan campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden 2016.

Komisi ini akan menyelidiki dugaan kolusi kampanye Trump dan tuduhan yang dibuat oleh mantan Direktur FBI James Comey yang dipecat setelah Comey didesak Presiden Trump menghentikan penyelidikan terhadap Michael Flynn, penasihat keamanan nasional Trump yang dinyatakan bersalah.

Pewarta : Agustina Permatasari

Artikel ini ditulis oleh:

Bawaan Situs