Aparat Kepolisian menjaga iring-iringan konvoi saat berlangsung pawai Pilkada damai pasangan calon (paslon) bupati, wakil bupati melintas di kawasan Krueng Mane, Aceh Utara, Provinsi Aceh, Selasa (3/1). Pawai kampanye Pilkada damai paslon nomor urut satu Muhammad Thaib- Fauzi Yusuf, nomor urut dua Muhammad Nasir-T Muttaqin, nomor urut tiga Syamsuddin Jalil-Muhammad Jamil dan nomor urut empat Fakrurrazi-Mukhtar Daud yang digelar Komisi Independen Pemilihan (KIP) merupakan salah satu tahapan Pilkada serentak 2017 sebelum memasuki kampanye rapat umum. ANTARA FOTO/Rahmad/pd/17

Jakarta, Aktual.com – Deputi II Badan Intelijen Negara (BIN), Mayjen Thamrin Marzuki, menghimbau kontestan Pilkada Serentak2017, tim kampanye dan simpatisan tidak terlalu berlebihan dalam merayakan kemenangan pasca penghitungan suara di masing-masing daerah pemilihan.

Terutama jika Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) belum mengeluarkan atau menetapkan angka resmi proses penghitungan yang sah. Pilkada Seretak Tahap II diketahui digelar di 101 daerah dan berlangsung pada 15 Februari 2017 mendatang.

BIN menekankan begitu sebab perayaan kemenangan berlebihan bisa memicu konflik antara pendukung pasangan calon. Lebih baik perayaan kemenangan misalnya digelar dengan ungkapan rasa syukur karena jagonya memenangkan Pilkada

“Karena ini yang memicu konflik di Pilkada. Tolong rekan-rekan peserta pilkada serentak tidak berlebihan. Lebih baik sujud syukur,” kata Thamrin dalam Rapat Koordinasi di KPU Pusat, Jakarta, Selasa (7/2)

Selain menghimbau demikian, BIN juga menyarankan pengamanan Pilkada Serentak 2017 oleh aparat kepolisian diperbanyak guna mengantisipasi terjadinya konflik horizontal. Khususnya di daerah yang rawan seperti Aceh, Papua, Jakarta dan Banten.

“Jadi memang perlu penambahan keamanan,” pungkasnya.

(Nailin Insa)

Artikel ini ditulis oleh: