Jakarta, Aktual.com – Sebulan jelang bulan suci Ramadhan beberapa harga pangan masih tinggi. Hal ini seperti disebutkan oleh Komisi VI DPR yang melakukan kunjungan ke pasar di DI Yogyakarta agar harga-harga pangan bisa dikendalikan.

Menurut Wakil Ketua Komisi VI DPR, Azam Azman Natawijana, pihaknya mendapat banyak keluhan di lapangan. Ternyata, banyak hal yang dikemukan oleh pedagang pasar, berkisar dengan persoalan internal persaingan pedagang pengecer dengan pedagang grosir.

“Karena, persoalan yang mucul adalah pedagang grosir menjadi pesaing pedagang pengecer, seharusnya keluhan ini dapat didengar dan diselesaikan oleh paguyuban pedagang pasar dan tentu oleh pemerintah,” kata Azam dalam keterangannya, Jumat (21/4).

Disampaikan, pemantauan harga kebutuhan pokok di Pasar Giwangan DIY, harga ayam kampung Rp50 ribu per kilo, ayam broiler Rp30 ribu per ekor, cabe rawit hijau Rp35 ribu, beras jenis IR 1 Rp10 ribu per kilo, daging sapi KW1 Rp120 ribu per kilo, gula pasir Rp13 ribu per kilo dan minyak goreng Bimoli Rp13.750.

Azam menegaskan, agar harga ini dapat dikendalikan Bulog, nanti harus ada acara khusus dengan Bulog. “Sehingga policy dan kebijakan Bulog harus jelas agar pengendalian harga lebih terarah,” tandas dia.

Sekretaris Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM, Halomoan Tamba menambahkan, kunjungan spesifik semacam ini sangat tepat dilakukan Komisi VI DPR RI, karena tinggal satu bulan lagi umat Islam akan memasuki Bulan Suci Ramad

Memang menghadapi lebaran Hari Raya Idul Fitri 1438, kata dia, biasanya harga kebutuhan pokok akan naik seperti harga gula pasir, minyak sayur, terigu, telur, jadi hal ini perlu diawasi dan dipantau.

“Jangan sampai harga tersebut melambung tinggi, kita mengharapkan harganya tetap stabil,” tambah Halomoan.

(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh: