Jakarta, Aktual.com — Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten Tata Nanzar Riyadi mengaku, terus menggalakan patroli di wilayah perairan guna mengantisipasi terjadinya pencurian ikan.

“Terus kita lakukan, tidak hanya mengantisipasi pencurian tapi juga antisipasi adanya penangkapan ikan menggunakan bahan dilarang, seperti pukat harimau atau trawl dan bahan peledak,” kata dia di Pandeglang, Sabtu (10/10).

Menurut dia, meski sampai saat ini belum pernah ditemukan adanya kasus pencurian ikan, namun antisipasi terus dilakukan. “Memang belum pernah terjadi kalau pencurian, tapi kita tidak boleh lalai, pemantaun dan pengamanan terus dilakukan melalui patroli. Harapannya dengan seringnya patroli pencuri berfikir untuk mengambil ikan di perairan Pandeglang.”

Mengenai kegiatan pengamanan, menurut dia, diantaranya dengan melaksanakan operasi gabungan yang melibatkan berbagai pihak seperti Kepolisian, TNI AL, Dinas Perhubungan serta Kelompok Pengawas Masyarakat (Pokwasmas).

Selain itu, kata dia, pemantauan rutin terus dilakukan oleh Pokwasmas yang anggotanya merupakan para nelayan di daerah itu. Untuk mendukung pemantauan itu, kata dia, Pokwas diberi perahu motor bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

“Kita mempunyai tiga unit perahu motor bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan semuanya kita serahkan pada Pokwasmas,” katanya.

Tata juga mengatakan masih kekurangan perah motor untuk pengawasan. Kabupaten Pandeglang memiliki garis pantai mencapai 260 kilometer, jadi idealnya mempunyak 11 unit perahu motor.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu